BEKASI – Kelurahan Jatirangga, Kecamatan Jatisampurna terus berupaya mengurangi tingkat kemiskinan diwilayah. Melalui pemberdayaan masyarakat menuju kemandirian, Lurah Jatirangga Ahmad Apandi berinovasi dan inisiasi untuk membentuk Komunitas Kampung Kranggan Mandiri (KKM).
Pemerintah Kelurahan Jatirangga yang merupakan sebagai inisiator terbentuknya komunitas Kampung Kranggan Mandiri (KKM) berharap berjalannya ini dapat mengetaskan kemiskinan diwilayahnya.
Dengan kegiatan berbasis komunitas, secara mandiri melalui pelatihan kerja maupun pelatihan usaha dengan berbagai keterampilan,selain keterampilan perbengkelan otomotif juga sedang dipersiapkan dibidang perikanan, peternakan hingga kuliner (UMKM).
Komunitas Kampung Kranggan Mandiri (KKM) dibentuk oleh Kelurahan Jatirangga diperuntukan membangun wilayah yang bisa memenuhi kebutuhan dasar warganya sendiri dengan mengoptimalkan dan mensinergikan sumberdaya ekonomi, sosial dan lingkungan hidup yang sudah terdapat disekitarnya.
Kelurahan Jatirangga bekerja sama dengan Kranggan Lembur Mandiri (KLM) yang merupakan koperasi mandiri diwilayah Kranggan Kelurahan setempat.
Berharap dari semua 16 RW di Kelurahan Jatirangga memiliki produk inovatif sendiri secara mandiri yang dibangun atau diciptakan oleh masyarakat setempat yang sebelumnya melalui pelatihan kerja dan pelatihan usaha yang sudah disediakan.
“Dengan adanya kegiatan ini kita ingin pertama pemberdayaan masyarakat di kelurahan ini meningkat termasuk di semua sektor, tidak hanya pada penanganan kemiskinan, dengan harapan kita anggap mandiri ketika masing – masing RW punya produk unggulan tak bisa di sama ratakan. Sebab dimasing-masing wilayah memiliki karakteristik sendiri, nah kita ingin dorong karna sudah beberapa RW yang mengusulkan seperti bidang Kuliner (UMKM), perikanan bahkan terkait bank sampah,” ujar Lurah Jatirangga, Ahmad Afandi, Kamis (14/5/2020) diruang kerjanya.
Usulan RW tersebut dengan membuat proposal melalui komunitas Kampung Kranggan Mandiri (KKM). “Ketika proposal mereka disetujui kemudian proses pendanaan diberi oleh koperasi KLM, jadi mereka berjalan sendiri pembayaran sendiri, jadi dari warga untuk warga dan kembali ke warga disana, artinya perputaran ekonomi berkembang di lingkaran khususnya wilayah kelurahan sendiri,” tandasnya.
Disamping itu, masih kata Lurah, dengan adanya produk-produk unggulan dari masing-masing RW di jatirangga membuat wilayah RW menjadi mandiri dan meningkatkan ekonomi kerakyatan khususnya di kelurahan Jatirangga. “Jadi RW punya produk unggulan yang di promosikan ada disini bahkan hingga perbengkelan otomotif, oleh karena masyarkat tak perlu lagi memenuhi kebutuhan mencari diluar, mau kuliner ada disini, mau peternakan dan perikanan pun juga ada,” imbuhnya.
“Yang sudah berjalan sekarang ini adalah kelompok otomotif, yang sedang disusun kelompok kuliner dan kelompok perikanan. Sedangkan kelompok bidang lainnya sedang mengusulkan tapi sudah masuk ke kita namun belum dibahas seperti Bank Sampah di RW01 maupun bidang konveksi percetakan seperti baju sablon dan sebagainya,” ungkap Lurah.
Apandi menambahkan, jumlah angka kemiskinan dikelurahan Jatirangga saat ini berkisar 38 persen atau 910 Kepala Keluarga (KK). Angka tersebut berasal dari data yang dikeluarkan oleh Kementrian Sosial.
“Jadi lumayanan banyak dari jumlah KK yang ada di kelurahan Jatirangga yang jumlahnya sebanyak 3600 KK,” sebutnya.
Dirinya berharap dengan adanya kegiatan pelatihan pengembanhan kerja wilayah yang dilakukan oleh Kampung Kranggan Mandiri bisa meningkatkan perekonomian masyarakat Jatirangga dan mengurangi jumlah kemiskinan.
“Mudah-mudah dengan adanya kegiatan pelatihan ini bisa tingkatkan perekonomian dan kurangi kemiskinan masyarakat Jatirangga kedepannya,” pungkasnya.(RON)