Kampanye Megawati di Bekasi Sindir Prabowo-Hatta

FOTO BAM
Megawati Soekarnoputri saat berorasi di depan ratusan massa dan simpatisan Jokowi-Jk (Foto: Bam)

BERITABEKASI.CO.ID, BEKASI SELATAN – Usai menggelar jumpa pers di Hotel Horison, Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Megawati Soekarnoputri beralih ke Gor Bekasi di Jalan Ahmad Yani, Bekasi Selatan, Kota Bekasi, untuk melanjutkan orasinya.
Dalam orasinya itu, Mega berkoar-koar di hadapan ratusan simpatisan kader serta relawan Pemenangan Jokowi-JK, tentang Capres nomor urut 1 Prabowo dan membandingkannya dengan Capres nomor urut 2 Jokowi.
“Saya kenal sekali dengan Prabowo dan Hatta, karena pernah menjadi Presiden Indonesia ke-5,” katanya, Jumat (27/06/2014).
Mega menegaskan, fakta yang ada saat ini mengatakan, kalau Prabowo belum pernah menjadi seorang birokrat. Ia mengklaim Prabowo hanyalah Panglima TNI yang hanya membawahi TNI lain, sedangkan dirinya kala itu adalah panglima tertinggi.
“Ini fakta. Dia belum pernah mengurusi kesehatan dan pendidikan. Kalau prabowo tidak mengakui, suruh ketemu saya. Kalau mau debat ya debat saja,” tegasnya.
Ia juga merasa heran dengan masyarakat Jawa Barat yang lebih mendukung Prabowo ketimbang Jokowi. Dengan jumlah penduduknya yang mencapai satu juta lebih, Mega menyebut Kota Bekasi rawan. Untuk itu, ia menghimbau para simpatisan kader dan relawan pemenangan Jokowi-JK, agar bekerja sungguh-sungguh dan seoptimal mungkin, dalam memperebutkan suara di Kota Bekasi.
“Kenapa sih Jawa Barat terlalu condong dengan Prabowo. 5 menit salah memilih, lima tahun loh sengsaranya,” ujarnya.
Menurutnya, apa yang disampaikan Jokowi dalam debat Capres di tiga putaran kemarin sudah sangat benar. Terkait masalah kebocoran negara yang diungkit-ungkit Prabowo, Mega memilih untuk tidak menanggapi.
“Nanti kalau saya komentari yang bocor-bocor, saya dibilang sirik lagi,” celetuknya.
Dan untuk debat putaran keempat pada 29 Juni nanti, kata dia, hanya diikuti Cawapres dari kedua kubu saja. Ia pun mengajak masyarakat untuk menyaksikan, agar lebih tahu dan yakin siapa yang akan mereka pilih pada Pilpres nanti.
“Tinggal pilih, mau nonton Metro TV apa TVone. Jangan nonton sinetron dulu,” kata Mega diatas panggung.
Lebih lanjut Mega menekankan, mencari sosok pemimpin tidak semudah membalikkan telapak tangan. Seperti saat dahulu Soekarno memimpin, justru rakyatlah yang memintanya menjadi presiden. Dan sekarang hal yang sama juga terjadi kepada Jokowi, yang diminta rakyat untuk memimpin negeri ini.
Mega juga mengungkapkan ketidaksukaannya terhadap sikap Prabowo, yang diakuinya selalu meniru Bung Karno. Padahal bisa saja Prabowo meniru ayahnya sendiri, karena dari pandangan Mega, sosok ayahanda Prabowo termasuk orang yang pintar.
“Padahal ayahnya itu orang pintar loh. Kenapa malah bapak saya yang ditiru-tiru, ya saya iri juga dong,” pungkasnya.
Dari pantauan di lokasi, kampanye yang dipimpin Megawati tersebut terlihat sepi dan hanya dihadiri ratusan massa serta relawan, kader dan simpatisan pendukung Jokowi-JK. [bam]