BERITABEKASI.CO.ID, KOTA BEKASI – Kepala Bagian (Kabag) Telematika Pemerintah Kota Bekasi Sri membantah atas pemberitaan yang tersiar terkait adanya anggaran bantuan pusat Menkominfo yang mengalir ke instansi yang di pimpinnya serta kabar dirinya menghilang selama dua minggu. “Kabar tersebut tidak benar, pengadaan KIOSK di tiap kecamatan itu berasal dari APBD murni Kota Bekasi tahun 2013 dengan total anggaran sebesar Rp.2.280.276.000,00. Tidak ada itu anggaran bantuan pusat dari Menkominfo,” ujarnya kepada beritabekasi.co.id saat ditemui di ruang kerjanya siang tadi, Jumat, 16/05/2014.
Sri juga membantah dirinya menghilang, dia menjelaskan bahwa selama dua minggu belakangan ini dirinya sedang ada tugas luar kota. “Dua minggu terakhir ini saya memang sedikit sibuk, ada tugas luar kota dan keliling ke tiap Kecamatan di Kota Bekasi,” tambahnya lagi.
KIOSK atau layanan pintar itu sendiri berjumlah 15 unit dengan rincian untuk tiap kecamatan menggunakan KIOSK berlayar 46 inch senilai Rp.86.000.000 per unitnya, sedangkan untuk Pemerintah Kota Bekasi dan instansinya sendiri menggunakan KIOSK 86 inch yang bernilai Rp.243.000.000.000.
Namun ketika ditanyakan mengenai rincian pagu anggaran dan perusahaan yang mendapatkan proyek tersebut, Sri terkesan menghindar dan hanya menunjukkan foto copy rincian peralatan tanpa menyertakan nilai anggaran dari alat-alat tersebut dan tidak menyebutkan perusahaan yang mendapat proyek itu. “Ini aja ya mas list peralatan yang termasuk dalam anggaran KIOSK, soal nominalnya jangan di publish lah,” ujarnya sambil menyerahkan lembar foto copy peralatan KIOSK.
Sri juga mengharapkan Pemerintah Kota Bekasi bisa membentuk satu dinas tambahan lagi yaitu Dinas Kominfo, agar bisa bekerja lebih efektif dan efisien. “Saya sih berharap Pemkot Bekasi bisa membentuk Dinas Kominfo, agar bagian Telematika dan Humas bisa bernaung dan bekerja lebih efektif dan efisien,” pungkasnya. (wok)