BERITABEKASI.CO.ID, KOTA BEKASI – Beberapa waktu lalu tepatnya medio awal Bulan Oktober 2014 masyarakat dikejutkan dengan meroketnya tagihan listrik yang harus mereka bayarkan hingga mencapai 300 persen dari yang biasanya mereka bayar.
Menanggapi banyaknya keluhan masyarakat tentang tagihan listrik yang melonjak, Asisten Manajer Pelayanan dan Administrasi PT PLN Area Bekasi, Harwito mengatakan bahwa selama ini PT PLN menghitung pemakaian sebahagian pelanggannya berdasarkan asumsi dari pemakaian rata – rata pelanggan setiap bulannya dikarenakan saat itu proses lelang untuk petugas pencatat meter belum selesai.
“Jadi sebenarnya yang pelanggan bayarkan selama ini adalah asumsi pemakaian listrik, ketika dihitung sesuai dengan pemakaian riil jadi terlihat seperti meledak tagihannya,” ungkap Harwito ketika ditemui beritabekasi.co.id di kantornya, Selasa (14/10/2014).
Tagihan tersebut lanjut Harwito, bisa dicicil setiap bulannya sesuai kemampuan bagi pelanggan yang keberatan harus membayar penuh. “Jika ada pelanggan yang merasa keberatan harus membayar penuh tagihan listriknya bisa menghubungi petugas pelayanan pelanggan PT PLN setempat,” terangnya.
Kedepannya Harwito berharap para pelanggan yang masih menggunakan stand Kwh meter model lama bisa bermigrasi ke stand Kwh meter pra bayar yang menggunakan token secara gratis.
“Untuk menghindari kejadian serupa (meledaknya tagihan), pelanggan bisa beralih menggunakan stand meter pra bayar dengan gratis agar lebih praktis,” pungkasnya. (wok)