BERITABEKASI.CO.ID, BEKASI SELATAN – Slogan iklan rokok Djarum “Cari yang Kerja” mendapat kritik keras dari beberapa elemen kritis di Kota Bekasi yang tegabung dalam Aliansi Masyarakat Anti Iklan Terselubung (AMALAT).
Iklan tersebut diprotes lantaran dinilai mengandung pesan terselubung yang erat kaitannya dengan politik, terutama jelang pemilihan Presiden.
“Iklan tersebut cenderung mengandung muatan pesan politik. Kami tidak sependapat dengan ini. Jangan masyarakat dibodohi,” kata Koordinator AMALAT, Dedi Prianto, Selasa (6/5/2014).
Iklan tersebut, kata Dedi, merupakan sarana paling efektif untuk membentuk opini publik. Maka sangat berbahaya jika kemudian, iklan-iklan produk disusupi muatan pesan politik.
“Contoh saja 2009, bagaiamana SBY menggubah jinggel iklan Indomie menjadi iklan SBY. Efeknya bisa kita lihat, SBY kemudian menang mutlak,” kata dia.
Menurutnya tidak masalah jika kemudian semua kontestan politik melakukan pencitraan. Asalkan kata dia, pencitraan dilakukan dengan menjunjung tinggi norma.
“Kalau iklan politik ya iklan politik aja, itu gak jadi persoalan bagi kami. Tapi kalau iklan produk disisipin pesan politik ini jelas menyalahi,” katanya.
Dengan fakta yang ada, AMALAT akan melakukan aksi demonstrasi pada Rabu (7/5/2014) di kantor Cabang PT Djarum, Metland Tambun, Kabupaten Bekasi.
“Kita akan turun aksi, kita desak agar Djarum bisa mencabut iklan yang telah beredar luas di masyarakat,” tegasnya.
Secara keseluruhan, ada beberapa poin tuntutan yang diajukan oleh AMALAT diantaranya; Menolak segala bentuk iklan terselubung pada saat berlangsungnya Pilpres 2014. Mengecam keras segala bentuk tayangan yang mengandung unsur politik dan penggiringan opini masyarakat pada masa kampanye politik apalagai masa tenang pemilu. Meminta kepada PT Djarum untuk tidak menayangkan iklan yang dimaksud “Cari yang Kerja”.
Meminta masyarakat Indonesia apabila masih ada iklan yang diduga kampanye terselubung masih ditayangkan PT Djarum maka kami akan mengajak masyarakat untuk memboikot produk PT Djarum. Menghimbau kepada semua perusahaan untuk tidak memanfaatkan momentum pergantian kekuasaan untuk melakukan pengamanan terhadap pengemplang pajak yang banyak terjadi di Indonesia.
“Harusnya Komisi Penyiaran Indonesia bersikap jangan cuma diam saja. Kami sangat menyayangkan ini,” pungkasnya.
AMALAT sendiri terdiri dari beberapa elemen kritis di Kota Bekasi diantaranya, Aliansi Masyarakat Peduli Bekasi (AMPB), Forum Mahasiswa Bekasi (Formabes), Jaringan Pelajar dan Mahasiswa Bekasi (Jaripamasi), Forum Kajia Intelektual Bekasi (Forkib), Aliansi Rakyat Bekasi (Arsi), Forum Bekasi Bangkit (FBB).
(Bwk)