Bang Heri Koswara masa kecilnya banyak berinteraksi dengan orang -orang non muslim.Masih duduk di sekolah dasar beliau sudah dididik oleh guru non muslim yang bernama Pak Yefta Noron salah satu tokoh katolik di kampung Sawah.
Ketika masa kecil juga beliau dan ayahanda Haji Sidik sering berobat di tempat orang non muslim dulu di kampung Sawah banyak sekali suster dan mantri yang terkenal dan orang -orang Pedurenan kalau berobat ya ke daerah kampung Sawah. Ada mantri Tiing,mantri Salih ,mantri Jaya ,suster Polin dan Suster Tuti
Bang Heri waktu beliau kecelakaan kepalanya sampai bocor dibawa ayahanda Haji Sidik ke rumah Suster Tuti,suster Tuti yang juga istri dari tokoh asli katolik kampung Sawah bapak Natan Kuding bercerita bahwa dulu ” si Heri mah masih kecilnya pernah gua obatan palanya jatoh ampe bocor!” Kata beliau yang kebetulan rumahnya di daerah sekitaran Rawa gede gak juah dari rumah saya dan suami beliau Pak Natan Kuding masih keturunan sama keluarga saya.
Apalagi Ibunya Bang Heri Hajah Satiyah atau yang sering disebut Nyak Encil asli orang kampung sawah yang memang setiap saat berinteraksi dengan masyarakat yang majemuk dan multikultural.
Jadi untuk toleransi antar umat beragama bang Heri sudah tidak diragukan lagi dah apalagi istri beliau yang asli orang medan masa kecilnya juga dekat dengan orang -orang non muslim kata bu Indah suatu saat ketika beliau di minta hadir di acara festival lagu rohani di Gereja Bethel Jatimelati Kampung Sawah beliau bercerita ini sudah ketiga kalinya beliau masuk ke Gereja yang pertama waktu beliau di sekolah dasar ,yang kedua waktu beliau jadi duta pelajar di Amerika serikat dan yang ketiga di Gereja Bethel teresebut.
Maka tak heran kalau sekarang banyak sekali para jamaah gereja ,para Pendeta dan tokoh agama non muslim merapat mendukung Bang Heri sebagai calon Walikota Bekasi.
Penulis: Bang ILok (Ketua kebudayaan orang Bekasi (KOASI), budayawan asal Kampung Sawah, Pondok Melati, Kota Bekasi.)