CIKARANG – Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Bekasi, Agus Trihono menjelaskan, rajungan merupakan salahsatu jenis ikan hasil tangkapan menduduki 5 besar yang ada di Kabupaten Bekasi dengan kisaran rata-rata 1 ton perhari. Jumlah tangkapan tersebut terbesar berada di kawasan Muara Gembong
“Sehingga kita bisa berbesar hati bahwa produksi tangkapan rajungan di Kabupaten Bekasi cukup memberikaa andil terhadap besarnya ekspor rajungan Indonesia ke mancanegara dan saat ini telah menduduki urutan ke 3 jenis ikan terbanyak yang di ekspor,” katanya.
Di Kabupaten Bekasi kata Agus, terdapat 350 unit perahu nelayan yang biasa mencari rajungan di laut. Nelayan biasa menangkap rajungan dengan alat tangkap Bubu dan jaring rajungan.
Namun, permasalahan yang mulai dirasakan nelayan dan pelaku usaha yang bergelut dirajungan saat ini antara lain.
1. menurunnya jumlah tangkapan
2. ukuran rajungan semakin kecil
3. pasca panen belum membaik dan hygienis
keadan tersebut merupkan pertanda, ada yang salah dalam penanganan suberdaya ikan khususnya rajungan di Kabupaten Bekasi.
“Saya berahrap dalam Lokakarya ini bisa meningkatkan pemahaman dan berbagai phak agar lebih arif memanfaatkan sumberaya yang ada pasca panen dan pengolahan, konservasi, kebijakan dan kelembagaan sehingga perikanan rajungan di Kabupaten Bekasi menjadi lebih baik,” harapnya.