BERITABEKASI.CO.ID, BEKASI TIMUR – Ratusan massa yang tergabung antara warga dengan mahasiswa, mendatangi kantor Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kota Bekasi, Senin (28/4/2014).
Hal tersebut dipicu dugaan kecurangan yang terjadi dalam rekapitulasi Pemilu pekan lalu, untuk Dapil 1 Bekasi Timur.
Adapun indikasi kecurangan yang ditemukan, yakni hasil C1 berbeda dengan D1 PPS dan rekap PPK. Untuk itu, massa menuntut diadakan Pemilu ulang serta berniat mengadukan hal ini ke Bawaslu, Ombudsman, KPU Pusat, kepolisian dan KPK.
“Kedatangan massa ke KPU bermaksud untuk mempertanyakan dugaan kecurangan, serta menuntut diadakannya Pemilu ulang,” kata Wakil Ketua Lembaga Tinggi Komando Pengendalian Stabilitas Ketahanan Nasional Republik Indonesia (KPSKN-RI), Iman Santosa, kepada beritabekasi.co.id, kemarin.
Menurutnya, terdapat dua ketua penyelenggara PPS di Dapil 1 Bekasi Timur. Yang masih terbilang aktif di partai, yakni asal PDI Perjuangan dan Partai Nasdem.
“Ada dua ketua penyelenggara PPS yang masih mengantongi SK dan aktif di kepartaian, yang seharusnya dalam peraturan tidak diperbolehkan,” tegasnya.
Sebagai buktinya, lanjut Iman, pihaknya telah mngumpulkan sejumlah data-data SK, yang dimiliki oleh kedua ketua penyelenggara PPS tersebut.
“Semua sudah kami siapkan, dengan nomor register 006/B/PM/RHS/LT KPKSNI-PIN RI/IV/2014,” ujarnya.
Dirinya menilai dugaan kecurangan ini telah merugikan caleg lain. Dan tidak menutup kemungkinan hal ini juga terjadi di wilayah lain. Para caleg yang tidak terpilih, tidak merasa puas dengan Pemilu di Bekasi Timur ini.
“Sebanyak 38 caleg merasa dirugikan dan simpatisan yang memberi dukungan untuk membongkar kejahatan semacam ini di Bekasi,” ungkap Iman.
Informasi lainnya yang berhasil dihimpun, massa gabungan yang akan mendatangi kantor KPUD Kota Bekasi berkumpul dilapangan sepek bola serba guna Bekasi Timur, sekitar pukul 08.20 WIB.
(B. Wijayakusuma)