Yogyakarta – Hari Batik Nasional jatuh hari ini, Kamis (2/10/2014). Guna merayakannya, 3.000 orang membatik massal di Alun-Alun Utara Yogyakarta.
Kegiatan membatik yang digelar oleh Disperindagkop DIY ini diikuti 3 ribu pembatik dari seluruh DIY. Ribuan pembatik ini berasal dari Bantul, Gunungkidul, Kulonprogo, Sleman dan Kota Yogyakarta. Mereka membatik motif semen flora fauna di atas kain sepanjang 3 ribu meter. Kain panjang ini dipasang secara zigzag di Alun-Alun Utara Yogyakarta.
Kepala Disperindagkop DIY, Riyadi Ida Bagus mengatakan, motif batik yang dipakai pada kegiatan membatik ini adalah motif semen flora fauna yang memakai zat alam. Kegiatan membatik ini untuk melestarikan batik dan memperkenalkan batik Yogyakarta.
“Membatik seperti ini untuk melestarikan batik dan mengangkat industri kecil menengah batik agar tetap eksis,”kata Riyadi Ida di Alun-Alun Utara Yogyakarta.
Salah seorang pembatik, Agus Ismoyo, mengatakan membatik dengan cara seperti ini sangat bagus untuk mengangkat batik Indonesia di dunia. Batik Indonesia dari nilai-nilai kulturalnya bisa menjadi batik yang memimpin dunia.
Menurutnya, untuk batik Yogya yang harus terus diperjuangkan adalah aspek batik sebagai nilai budaya. Batik tidak hanya sekadar menjadi komoditi tapi harus mengangkat nilai-nilai kultural.
Membatik massal yang melibatkan 3 ribu pembatik di atas kain 3 ribu meter ini diharapkan mampu memecahkan rekor Muri. Dan yang jelas untuk menjadikan Yogya sebagai kota batik di dunia.
Sumber :news.detik.com