Groundbreaking President University Teaching Hospital, Perkuat Pendidikan Kesehatan

CIKARANG – President University (Presuniv) memulai babak baru dalam dunia pendidikan kesehatan. Setelah secara resmi meluncurkan Fakultas Kedokteran pada 1 September 2023, Presuniv terus memperkuat komitmennya dalam bidang pendidikan kesehatan dengan melakukan prosesi groundbreaking President University Teaching Hospital.

Rumah sakit pendidikan atau teaching hospital ini dirancang untuk menjadi pusat unggulan pendidikan, penelitian, dan pelayanan kesehatan. Ini sejalan dengan visi Presuniv untuk menghasilkan lulusan berdaya saing global.

Berlokasi di kawasan strategis Jababeka Medical City, Cikarang, teaching hospital ini akan menjadi fasilitas utama dalam mendukung pembelajaran dan pelatihan mahasiswa Fakultas Kedokteran, Presuniv. Penjabat Bupati Kabupaten Bekasi, Dr. Drs. H. Dedy Supriyadi, MM, menyampaikan apresiasinya terhadap proyek ini.

“Kami dari Pemerintah Kabupaten Bekasi dan seluruh masyarakat sangat berterima kasih atas dimulainya pembangunan teaching hospital. Dampaknya tentu akan sangat dirasakan oleh masyarakat sekitar Jababeka dan Cikarang. Kami siap mendukung hadirnya rumah sakit pendidikan ini,” tegas Dedy.

Tiga Tahapan

Sebagai wujud dari visi jangka panjang Presuniv dalam memperkuat ekosistem pendidikan medis, pembangunan teaching hospital ini dirancang melalui tiga tahapan strategis. Setiap tahapan tidak hanya berfokus pada pengembangan infrastruktur, tetapi juga pada penciptaan lingkungan pembelajaran yang holistik dan inovatif bagi mahasiswa dan masyarakat sekitar.

Dr. SD Darmono, pendiri Jababeka dan Presuniv, menjelaskan latar belakang pembangunan ini.

“Proyek ini akan dilaksanakan dalam tiga tahap. Pertama, renovasi gedung President Executive Club (PEC) menjadi Rumah Sakit Umum yang akan beroperasi dalam enam bulan. Kedua, pengembangan menjadi Rumah Sakit Kelas B sebagai Smart Teaching Hospital dengan layanan unggulan di bidang onkologi, kardiovaskular, kedokteran, dan kesehatan kerja. Ketiga, pembangunan Rumah Sakit Kelas A dan research center di bidang biomedik, artificial intelligence, serta digital health untuk meningkatkan produktivitas masyarakat,” jelas Darmono.

Pada tahap pertama, Rumah Sakit Umum ini dapat melayani masyarakat secara luas. Rumah sakit ini diharapkan menjadi titik awal pelayanan kesehatan yang terjangkau dan berkualitas tinggi bagi komunitas di sekitar kawasan industri Jababeka.

Untuk tahap kedua akan difokuskan pada peningkatan status rumah sakit menjadi Rumah Sakit Kelas B, yang memenuhi standar sebagai Smart Teaching Hospital. Rumah sakit ini akan memiliki kapasitas yang memadai untuk mendukung praktik mahasiswa, pelayanan kesehatan, dan penelitian.

Layanan unggulan yang ditawarkan meliputi pendekatan holistik di bidang onkologi, kardiovaskular, kedokteran, dan kesehatan kerja.
Pada tahap ketiga akan mencakup pembangunan Rumah Sakit Kelas A yang memenuhi standar internasional dan akan berdiri di atas lahan seluas 2 hektar.

Selain itu, tahap ini juga mencakup pendirian research center di bidang biomedik dan teknologi yang berfokus pada ergonomi serta peningkatan produktivitas masyarakat melalui pemanfaatan artificial intelligence dan digital health.

Kolaborasi dan Inovasi Pendidikan Kedokteran sebagai bagian integral dari Jababeka Medical City, teaching hospital ini mendukung visi kawasan untuk menjadi pusat kesehatan berstandar internasional. Teaching hospital ini diharapkan menjadi sarana kolaborasi antara akademisi, praktisi, dan peneliti dalam mengembangkan solusi kesehatan inovatif.

Rektor Presuniv Handa S. Abidin, SH, LL.M., Ph.D., menegaskan visi besar di balik proyek ini bukan hanya untuk Presuniv, tetapi untuk Indonesia. Dengan banyaknya masyarakat yang berobat ke luar negeri, proyek ini diharapkan dapat mengurangi devisa keluar.

“Jababeka, sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan, memiliki ekosistem yang siap, seperti Fakultas Kedokteran yang didukung oleh Fakultas Kedokteran, Universitas Padjajaran, dan Prof. Satyanegara sebagai Ketua Majelis Wali Amanat Fakultas Kedokteran, rumah sakit, perusahaan farmasi, serta profesional dari berbagai negara. Ini adalah langkah besar menuju kemandirian kesehatan nasional,” ungkap Handa.

Selain sebagai tempat pelatihan praktis bagi mahasiswa kedokteran, fasilitas ini juga akan mendukung penelitian medis yang relevan dengan kebutuhan masyarakat, baik di tingkat nasional maupun internasional.

“Mahasiswa akan memiliki kesempatan belajar yang unik, di mana teori bertemu dengan praktik nyata,” kata Prof. Dr. dr. Budi Setiabudiawan, Sp.A (K), M.Kes., Dekan Fakultas Kedokteran, Presuniv.

Langkah Nyata

Acara groundbreaking hari itu ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Prof. Dr. Ir. Budi Susilo Soepandji, DEA., Ketua Pengurus Yayasan Pendidikan Universitas Presiden (YPUP), dengan didampingi oleh Prof. Dr. dr. Satyanegara, Sp.BS, SD Darmono, Dr. Drs. H. Dedy Supriyadi, MM, dan Prof. Dr. Khairul Munadi ST, M.Eng, Direktur Kelembagaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi. Prosesi ini menjadi simbol komitmen kuat Presuniv terhadap masa depan pendidikan kesehatan di Indonesia.

Groundbreaking ini sekaligus menandai komitmen kuat Presuniv untuk terus berkontribusi dalam membangun generasi tenaga medis yang kompeten dan inovatif. Dengan pembangunan yang diharapkan selesai pada 2026, teaching hospital ini akan menjadi pusat pendidikan medis terkemuka di Indonesia, seraya mempersiapkan mahasiswa untuk menghadapi tantangan industri kesehatan yang terus berkembang.

Hadir pada prosesi tersebut sejumlah tokoh. Di antaranya Dr. dr. Siti Fadilah Supari, Sp. JP (K), Menteri Kesehatan periode 2004-2009, Menteri Negara Riset dan Teknologi (1999-2001) Drs. Muhammad AS Hikam, MA, Ph.D., dan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (2005-2009) Dr. Ir. H. Erman Soeparno, MBA, serta Duta Besar Indonesia untuk Qatar (2003-2007) Abdul Wahid Maktub.

Selain itu sejumlah perwakilan dari berbagai institusi juga turut hadir. Di antaranya, jajaran manajemen PT Jababeka Tbk, pimpinan sejumlah institusi pendidikan, para direktur rumah sakit di kawasan industri Jababeka, serta beberapa guru besar dari Universitas Padjajaran, termasuk para pimpinan perusahaan di kawasan industri Jababeka, Cikarang.

Dengan kehadiran tokoh-tokoh penting dan dukungan dari berbagai pihak, pembangunan President University Teaching Hospital menjadi langkah nyata dalam mewujudkan pusat kesehatan dan penelitian berstandar internasional.

Komitmen ini diharapkan dapat memperkuat peran Indonesia di bidang kesehatan global dan mencetak generasi tenaga medis yang kompeten serta inovatif. (**)