BEKASI TIMUR – DPD Golkar Kota Bekasi mulai menyusun strategi politik menyongsong pemilihan kepala daerah (Pilkada) mendatang. Golkar secara diam- diam telah memasang target untuk Pilkada yang rencananya dilangsungkan tahun 2024.
Meskipun tak secara gamblang disebut targetnya. Namun, Politisi Partai Golkar, Daryanto tidak menampik, akuinya bahwa proses awal menuju pesta Demokrasi itu yakni mengamankan kantong suara dari masyarakat dari mulai saat ini.
Untuk mewujudkannya, pendataan anggota terus dijalankan oleh partai. Bahkan, per Oktober 2019, sebanyak 160 ribu suara di klaim Daryanto sudah dikantongi partai penguasa di Kota Bekasi tersebut.
“Agenda Politik Golkar dalam mempertahankan lumbung suara, persiapan kedepan kita juga ada strategi dalam mempertahankan suara itu,” kata Dariyanto saat ditemui diruang Fraksi Golkar, Kamis (17/10/2019).
Meski begitu, Ketua Fraksi Golkar DPRD Kota Bekasi ini tidak menampik, bahwa dalam mempertahankan suara akan sulit. Terlebih, di Pilkada 2024, Ketua DPD Golkar, Rahmat Effendi tidak bisa maju sebagai calon kepala daerah.
“Sudah menjadi ukuran bahwa persaingan politik akan lebih tinggi. Terlebih politik yang sangat kencang saat ini,” imbuhnya
“Nah, makanya kami ditugaskan untuk menyampaikan apa yang menjadi program- program yang juga, hal yang sudah dilaksanakan ketua DPD yang juga menjabat Walikota di pemerintahan,” bebernya.
Tidak sampai disitu, lanjut Daryanto, selain tugas di fraksi, tentu ada yang lebih strategis yaitu DPD sedang merapihkan kartu keanggotaan partai Golkar. Dari keanggotaan, menginjak tahun 2020 ditarget perkembangannya ada penambahan suara, dan itu sudah mulai terlihat.
“Dengan mempertahankan proses yang dilakukan saat ini, mempertahankan kantung- kantung suara bisa terus dijalankan,” imbuhnya.
Jadi, kata dia, ada beberapa aspek yang saat ini sedang dirapihkan. Mesnyusul, Musyawarah Daerah (Musda) yang akan dilaksanakan di tahun 2020 mendatang.
“Jelas akan ada regenerasi dari kepemimpinan Rahmat Effendi sebagai ketua DPD partai Golkar. Tapi sampai saat ini kita belum tau apa dan siapa nantinya kedepan,” imbuhnya.
Sebagai bocoran awal, partai inipun mulai menyusun kantong suara baru yang berasal dari pemuda milenial.
“Pemuda atau kaum milenial sangat potensial. Meski saat ini, masih dalam proses,” tukasnya. (RON)