Gibas Pertanyakan Sistem Pengawasan di RSUD Kota Bekasi

Wakil Ketua 1 Ormas Gibas Kota Bekasi Djumadi

BEKASI SELATAN – Ormas Gabungan Inisiatif Barisan Anak Siliwangi (GIBAS) resort Kota Bekasi menyesalkan atas kejadian seorang pasien yang diduga bunuh diri dengan cara melompat dari gedung Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi, beberapa waktu lalu.

Wakil Ketua 1 Ormas Gibas Kota Bekasi Djumadi mempertanyakan sistem pengawasan dari pihak rumah sakit milik pemerintah tersebut.

“Ini sudah berulangkali, kemarin kasus pelecehan seksual, sekarang kasus ini. Namun kasus ini mentah begitu saja. Seolah oleh ditelan bumi.”kata Djumaidi dalam jumpa persnya di sekretariat Gibas Kota Bekasi, Kamis (10/3/2022).

Menurut dia, semestinya, pasien yang dirawat di RSUD menjadi tanggung jawab penuh pihak RSUD, baik dalam pengobatan maupun keamanannya.

Ia mengumpamakan apabila seorang anak dititipkan pada sebuah yayasan pendidikan maka akan menjadi tanggung jawab pengurus yayasan.

“Kalau ini dibiarkan terus nanti yang terjadi orang akan takut datang ke rumah sakit. Apalagi dalam kondisi Covid-19 seperti ini,” kata dia.

Ia menambahkan, pada momen hari ulang tahun Kota Bekasi ke 25 tahun ini seharusnya pemerintah semakin dewasa. Rumah sakit plat merah juga tidak perlu menunggu terjadinya kasus tertentu untuk melakukan perbaikan.

“Pengawasan rumah sakit ini sangat lemah. Jangan pada saat ada pasien teriak baru bereaksi.”kata Djumaidi.

Djumadi menegaskan, pihaknya akan turun ke jalan dan melakukan aksi demonstrasi jika pihak RSUD Kota Bekasi tidak melakukan perbaikan.

“Kami akan melakukan aksi damai. Kalau perlu SPI (Satuan Pengawas Internal) ini dibubarkan, cukup ada tenaga ahli,” ujarnya.(RED)