Hitungan rekapitulasi di tingkat PPK di Kota dan Kabupaten Bekasi hampir selesai. Dipastikan baik di Kota Bekasi (5 Dapil) PKB mengisi satu kursi tiap Dapil (5 kursi) dan Kab Bekasi (7 Dapil) juga terisi rata satu kursi (7 kursi).
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menikmati hasil positif dari pengusungan Anies Baswedan sebagai calon presiden nomor urut 1 dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Sementara efek Muhaimin Iskandar sebagai Cawapres sangat kecil.
PKB mendapat efek ekor jas Pilpres. Harus diakui bahwa PKB menikmati hasil positif dari faktor dan aspek Anies Baswedan sebagai capres yang diusung PKB, bukan Muhaimin.
Faktor Anies Baswedan,sebab di basis-basis Anies, PKB menambah kursi, bahkan ada yang “pecah telur”. Di Kota Bekasi dalam Pemilu 2019 PKB hanya mendapatkan satu kursi. Sementara 4 Dapil lainnya pecah telur.
Di berbagai Basis Anies, di Kota/Kab Bekasi, PKB menambah kursi, pecah telur, hingga basis Islam kanan, dan otomatis meningkat tajam perolehan suara, terbukti suara partai lebih besar dari suara caleg. Bahkan suara caleg rata-rata 3.000 an namun melenggang menduduki kursi empuk anggota DPRD.
PKB berhasil memperluas captive market ke basis Islam, bahkan kaum Nahdliyin. Pada fenomena yang sama secara lebih detail, captive market juga menyasar meluas ke basis-basis di luar NU (Nahdlatul Ulama). Bahkan basis-basis PKS sebagian mengalihkan suaranya ke PKB.
PKB yang mempresentasikan politik kanan, sehingga lebih gampang diterima terutama pemilih pemula. Faktor hadirnya Sujadmiko sebagai Caleg PKB untuk DPR RI Dapil 6 (Kota Bekasi – Depok) dan Saiful Huda Dapil Kab Bekasi – Karawang dan Purwakarta yang memiliki cost politik luar biasa sehingga bisa menggerakkan mesin jaringan caleg untuk tendem.
Didit Susilo (Jurnalis politik)