BEKASI SELATAN – Lagi-lagi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Bhagasasi di Jalan K.H Noer Alie, Kota Bekasi, Bekasi Selatan, kembali didemo sekelompok mahasiswa yang mengatasnamakan Forum Pemantau PDAM Bekasi, Kamis, 12/6/2014.
Masa yang berjumlah 50 orang itu, membawa dua tuntutan diantaranya meminta Direktur Teknik, Arudji Kartawinata, Direktur Usaha, Maman Sudarman, untuk segera mundur dari jabatanya, serta meminta PDAM Tirta Bhagasasi untuk memberikan pelayanan maksimal dan menigkatkan kualitas air bersih, yang selama ini pelayanan dan kualitas air dianggap buruk tidak memenuhi kualitas standar.
Koordinasi Aksi, Madon Kresna mengatakan, PDAM tidak memberikan pelayanan yag baik ke pada masyarakat, air yang keruh dan keluarnya kecil sudah sangat mengganggu masyarakat, tetapi PDAM tidak pernah berusaha memperbaikinya, tetapi masyarakat masih terus diwajib kan membayar pelayanan yang buruk.
“Perusahaan berplat merah ini mendapatkan dana dari APBD Kota dan Kabupaten Bekasi, mereka wajib memberikan pelayanan terbaik, tapi kita lihat PDAM. Direksinya tidak mempunyai rasa tanggung jawab untuk membenahi kebobrokan yang terjadi saat ini,” katanya.
Lanjut Madon, air bersih yang tidak layak minum dan tingkat kebocoran pipa semakin tinggi, serta proyek Instalasi Pengeloloaan Air yang terbengkalai sehingga pelayanan ke masyarkat menjadi buruk.
“Kerugian capai miliaran, tapi tidak ada itikad baik dari para petingginya untuk memperbaiki kinerjanya, mau sampai kapan masyarakat membayar air bersih tetapi masyarakat mendapatkan air yang keruh,” pungkasnya.
Pendemo yang sempat membakar ban di depan gerbang PDAM langsung dihalau petugas kepolisian Mapolsek Bekasi Kota, sempat terjadi dorong medorong dengan aparat kepolisian, setelah seorang pendemo terkena semprotan pemadam api.
Beruntung, tidak terjadi benturan fisik antara petugas polisi dan pendemo dan keadaan kembali kondusif setelah empat orang perwakilan pedemo diijinkan masuk pihak PDAM untuk mengutarakan pendapatnya. (bam)