BEKASI SELATAN – Banyak gedung sekolah dasar di Kota Bekasi membutuhkan perbaikan atau rehab. Pasalnya, hampir setengah dari jumlah SD di Kota Bekasi adalah gedung lama. Disdik fokus akan menganggarkan perbaikan sarana dan prasarana sekolah.
Yopik Roliyah, Kabid Sapras Disdik Kota Bekasi mengatakan, Kalau di Disdik khususnya pendidikan dasar permasalahan sarana dan prasasarana yang dibutuhkan yaitu meubelair, rehab sekolah yang rusak ringan maupun rusak berat dan kebutuhan bangunan ruang kelas baru.
“Rata-rata kebutuhan yang perlukan rehab sekolah rusak ringan dan berat, terus juga kebutuhan meubelair dan bangunan ruang kelas baru,” kata Yopik, Selasa (22/10/2019).
Kata dia, sekolah dengan kategori rusak berat, Disdik sudah menyarankan mereka (sekolah) membuat usulan, kemudian kita masukkan melalui tim TAPD untuk dianggarkan, atau bisa juga dimasukan program perencanaan melalui Musrenbang tingkat Kecamatan.
Selain itu, Disdik juga tidak hanya berfokus hanya menunggu dari APBD untuk perbaikan sekolah-sekolah rusak di Kota Bekasi. Disdik selalu berupaya meminta bantuan dana dari Provinsi Jawa Barat.
“Kita bukan hanya menunggu dari APBD saja, tetapi juga meminta ke provinsi untuk bantuan perbaikan sekolah rusak,” imbuhnya.
Selanjutnya, kata Yopik, sekolah dengan rusak ringan Disdik menyarankan kepada seluruh sekolah SD agar menggunakan dana BOS, yang masuk dalam anggaran pemeliharaan. contohnya, bila ada satu atau dua plafon sekolah rusak, bisa diperbaiki dengan anggaran dari BOS pusat dan daerah.
“Saya rasa bisa kalau kerusakan ringan gunakan dari anggaran BOS. Kepala sekolah harus kreatif, karena disitulah kinerja kepala sekolah dilihat,” ujarnya.
Menurutnya, bila rusak ringan saja harus menunggu anggaran APBD pasti akan lama prosesnya. Karena jumlah sekolah SD di Kota Bekasi mencapai 400 lebih sekolah
“Sebenarnya kreatifitas kepala sekolah diburukan untuk menangani masalah bangunan sekolah yang hanya mengalami rusak ringan,” pungkasnya.(RON)