Dirut Garuda Mundur, Kementerian BUMN Beberkan 4 Nama

GAJAKARTA – Direktur Utama PT Garuda Indonesia, Emirsyah Satar resmi mengundurkan diri dari jabatannya. Pengunduran diri Emir sudah dirilis di Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia dengan surat nomor Garuda/JKTDI/20348/14. Emir menyatakan mundur dari jabatannya sejak Senin, (8/11) lalu.
Menanggapi pengunduran diri Emir, rencananya sore ini Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan menggelar jumpa pers di Kementerian BUMN, Jalan Merdeka Selatan, Jakarta, Kamis (11/12)
Selanjutnya surat pengunduran diri tersebut akan dimintakan persetujuan dari pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa, yang akan diselenggarakan besok, Jumat, 12/12/2014.
Berikut isi surat pengunduran diri Emir yang dipublis di Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia:
Keterbukaan informasi PT Garuda Indonesia
Tertanggal 11 desember 2014
Garuda/JKTDI/20348/14
Mengacu kepada Peraturan Bapepam No.X.K.1 lampiran keputusan Ketua Bapepam no.kep-86/PM/1996 tentang keterbukaan informasi yang harus disegerakan diumumkan kepada publik dan peraturan bursa efek Jakarta No.1-E tentang kewajiban penyampaian informasi tanggal 19 juli 2004.
Bersama ini kami sampaikan bahwa pada tanggal 8 Desember 2014 Bapak Emirsyah Satar telah menyampaikan surat pengunduran diri selaku Direktur utama PT Garuda Indonesia. Kepada Menteri BUMN selaku pemegang saham seri A dwiwarna. Surat pengunduran diri ini kami terima pada tanggal 10 desember 2014.
Pengunduran diri tersebut akan dimintakan persetujuan dari pemegang saham rapat umum pemegang saham luar biasa yang akan diselenggarakan tanggal 12 desember 2014 berdasarkan anggaran dasar perseroan, pengunduran diri tersebut akan efektif setelah disetujui oleh rapat umum pemegang saham (RUPS).
Sementara itu, Deputi Kementerian BUMN Dwiyanti Tjahjaningsih mengatakan Kementerian BUMN masih belum menerima surat pengunduran diri Direktur Utama (Dirut) PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) Emirsyah Satar. Oleh karena itu, Kemeneterian BUMN enggan mengungkapkan nama pengganti Dirut Garuda.
“Ya kan memang kalau satu calon, kan ada empat kandidat,” ujar dia di Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (11/12/2014).