Dinkes Paparkan Capaian Satu Tahun Rahmat Effendi-Tri Adhianto di Bidang Kesehatan

Kadinkes Kota Bekasi, Tanti Rohilawati

Bekasi – Satu tahun kepemimpinan Walikota Bekasi Rahmat Effendi dan Wakil Walikota, Tri Adhianto (PEN-TRI) telah banyak capaian-capaian dihasilkan. Secara umum dalam setahun ini janji-janji politik secara riel sudah berjalan sesuai rencana, salah satu capaian di bidang Kesehatan.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Tanti Tohilawati menyatakan satu tahun kepemimpinan Walikota Bekasi Rahmat Effendi dan Wakil Walikota Tri Adhianto sudah banyak yang dicapai dalam bidang kesehatan. Diantaranya yakni seperti pembangunan 4 Rumah Sakit tipe D yang ada di empat Kecamatan di Kota Bekasi. Saat ini tiga Rumah Sakit tipe D telah di resmikan oleh Wali Kota Bekasi.
“Bulan Maret telah diresmikan Rumah Sakit tipe D di Jatisampurna. Pada bulan Agustus lalu diresmikan dua Rumah Sakit tipe D di Pondokgede dan Bantargebang,” Kata Tanti Rohilawati, Selasa (24/9/2019).
Capaian berikutnya adalah menambah Puskesmas yang sudah terakreditasi sebanyak 8 Puskesmas pada tahun ini. Tanti menuturkan, pada saat tahun 2016 hanya ada tiga Puskesmas yang sudah terakreditasi, sedangkan tahun 2018 bertambah 17 lagi Puskesmas yang sudah terakreditasi, jadi jumlah semua sebanyak 20 Puskesmas yang sudah terakreditasi.
“Tahun ini, kita sudah menambah 8 Puskesmas terakreditasi. Secara keselurahan sudah 28 Puskesmas telah terakreditasi dari 42 Puskesmas yang ada di Kota Bekasi, jadi banyak capaian yang sudah diselesaikan,” imbuhnya.
Selain itu, Walikota Bekasi Rahmat Effendi dan Wakil Walikota Tri Adhianto akan mewacanakan penambahan pembangungan Puskesmas baru dalam 5 tahun kedepan, dimana nantinya akan dibangun Puskesmas disetiap Kelurahan.
Saat ini jumlah Puskesmas di Kota Bekasi berjumlah 42 Puskesmas, jika rencananya akan ditambah lagi dibangun 14 puskesmas sehingga bisa tercapai setiap Kelurahan sudah mempunyai puskesmas.
“Insha alloh, mudah-mudahan di seluruh wilayah sudah mempunyai Puskesmas 5 tahun kedepan. Fungsi Puskesmas yang paling utama yaitu promotive dan preventif, selain memang memberikan pelayanan kuratif. Puskesmas adalah layanan terdepan yang dekat masyarakat, maka diharapkan masyarakat dapat memanfaatkan fungsi Puskesmas secara maksimal,” tandasnya.
Meski demikian, Tanti mengakui belum semua sempurna masih cukup banyak hambatan dan pekerjaan rumah yang harus diselesaikan dalam bidang kesehatan. Salah satunya, Dinas Kesehatan akan menata kembali terkait fasilitas bangunan Puskesmas dengan mengacu pada Permenkes 75 tahun 2014.
“Kita harus berbenah dan evaluasi kekurangan-kekurangan yang harus disesuaikan dengan Permenkes. Soalnya masih ada ruangan-ruangan di Puskesmas belum mengacu pada Permenkes, karena kekurangan itu menjadi catatan pada saat dilakukan survei penilaian oleh tim surveyor pada saat akreditasi. Ini akan menjadi bahan evaluasi dan usulan kepada pimpinan,” pungkasnya. (RON)