Dinkes Kota Bekasi Kampanyekan Test HIV/AIDS Melalui VCT Mobile

Wakil Walikota Bekasi saat Peringatan HUT Korpi memberikan Tunjangan Kesejahteraan Kepada Pegawai yang telah pensiun
Wakil Walikota Bekasi saat Peringatan HUT Korpi memberikan Tunjangan Kesejahteraan Kepada Pegawai yang telah pensiun

BERITABEKASI.CO.ID, KOTA BEKASI – Dalam Rangka Hari AIDS Sedunia yang biasa diperingati setiap 1 Desember, Dinas Kesehatan Kota Bekasi mengkampanyekan pelayanan kesehatan Klinik VCT (Voluntary Clinic Test) atau tes HIV/AIDS  kepada masyarakat dan menempatkan fasilitas VCT Mobile di 13 titik di Kota Bekasi.
VCT merupakan tempat pengobatan HIV/Aids yang menyediakan ARv (Anti Retroviral), obat untuk meningkatkan kekebalan tubuh bagi penderita HIV/AIDS, sekaligus sebagai ajang konsultasi bagi yang tervonis mengidap penyakit tersebut.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Bekasi Yasni Rupaidah mengatakan pelaksanaan kegiatan klinik VCT dilakukan secara mobile di 13 titik lokasi diantaranya ditempatkan di kantor instansi pemerintah dan swasta. Kampanye juga dilakukan melalui sosialisasi berupa spanduk imbauan di 31 Puskesmas dan 29 Rumah Sakit yang ada di semua wilayah di Kota Bekasi.
“Di Kota Bekasi fenomena penyebarluasan HIV/AIDS seperti gunung es. Jika didata satu orang terjangkit HIV tapi sebenarnya angka tersebut dapat mewakili 10 atau bahkan 100 penderita. Jadi, ada kelipatan dari data yang ada. Sementara berdasarkan data dari Lembaga Kasih Indonesia (LKI) menyebutkan ada sebanyak 2947 kasus HIV/AIDS di Bekasi,” ungkap Yani, di Bekasi, Senin, (1/12/2014).
Dirinya menyebutkan bahwa ada 13 titik Klinik VCT Mobile dijadwalkan akan ditempatkan pada beberapa fasilitas umum dan kantor instansi pemerintah. Seperti Polresta Bekasi Kota, terminal induk Bekasi, Lapas Bulak Kapal, yayasan Galuh di rawa panjang,. Selain tempat-tempat tersebut pelayanan VCT juga disiapkan saat pelaksanaan Car Free Day di Jalan Ahmad Yani, kemudian ditempat seperti cafe-cafe dan Bar diantaranya hingga wilayah kelurahan.
“Kita akan lakukan di 13 titik dan selain itu, kita sosialisasikan kepada kaum ibu-ibu hamil dan di kelurahan Teluk Pucung dan cafe bar di jati Karya, Kita juga berharap masyarakat secara sukarela memeriksa kesehatannya. Terutama lewat pemeriksaan darah di lab mobile VCT. Apakah terjangkit HIV/AIDS atau bahkan dinyatakan sehat,” kata Yasni.
Untuk itu, agar lebih memberikan pemahaman tentang pentingnya tes VCT ini, Pemerintah Kota Bekasi  akan  terus mengkampanyekan deteksi dini terhadap masyarakat yang beresiko atau disebut Orang dengan HIV/AIDS (ODHA).
Yasni melanjutkan hingga kini pihaknya belum mengetahui data pasti mengenai jumlah kasus AIDS di Kota Bekasi. Tapi menurutnya ada kecenderungan bertambah dari tahun-ketahun.
“Saat ini kami belum mengetahui data pasti jumlahnya, tapi melalui Dinas Kesehatan akan melakukan pencegahan dan penanggulangan AIDS pada Ibu Hamil agar segera diaktifkan dan disosialisasikan kembali,” tambahnya.
Di Bekasi sudah ada beberapa tempat tes HIV yang dikenal sebagai “Klinik VCT”. Orang-orang yang dianjurkan menjalani tes HIV adalah: (a) laki-laki atau perempuan yang pernah atau sering melakukan hubungan seks tanpa kondom, di dalam atau di luar nikah, dengan pasangan yang berganti-ganti atau dengan seseorang yang sering berganti-ganti pasangan, seperti PSK; dan (b) laki-laki atau perempuan yang pernah memakai jarum suntik secara bergiliran dengan bergantian, terutama di kalangan pengguna narkoba (narkotik dan bahan-bahan berbahaya lainnya).
Sementara itu, Wakil Walikota Bekasi Ahmad Syaikhu  saat ditanya awak media usai upacara Hari KORPRI ke-43 di Kantor Walikota Bekasi, Senin, (1/12/2014) mengatakan pihaknya masih kesulitan melakukan pendataan jumlah penderita HIV/AIDS di Kota Bekasi. Sebab kata dia dalam pendataannya tersebut perlu adanya pengenalan oleh orang-orang tertentu. Oleh karena itu, pemerintah Kota Bekasi juga akan berkoordinasi dengan organisasi terkait untuk mendata.
“Jumlah persisi belum tau pasti. Masalah AIDS harus ada orang yang mengerti dan kita akan kerjasama dengan organisasi. Sementara yang dilakukan pemerintah hanya sebatas mensosialisasikan pencegahan AIDS kepada masyarakat,” pungkasnya. (HMS/goeng)