CIKARANG – Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Bekasi, Jamary Tarigan menjelaskan, efek dari recofusing anggaran berimbas pada pembangunan dan mayoritas pekerjaan infrastruktur yang ditiadakan berada di bidang bangunan negara.
Bahkan hampir keseluruhan proyek pembangunan ditiadakan, termasuk pembangunan sekolah dan puskesmas, baik bangunan baru maupun perbaikan.
“Di bidang bangunan negara itu nyaris seluruhnya ditiadakan. Adapun pekerjaan hanya berupa pemeliharaan kecil seperti pengecatan dan sebagainya,” katanya.
Meski sebagian besar anggaran dipangkas, tapi untuk Kabupaten Bekasi kondisinya relatif lebih baik dibandingkan daerah lain karena masih terdapat sejumlah proyek infrastruktur prioritas yang dikerjakan.
Kegiatan pembangunan yang dikerjakan seperti pembangunan jembatan, saluran air atau irigasi yang berkaitan dengan penanganan banjir.
“Sesuai dengan komitmen bersama sejumlah pemerintah daerah dan lima kementerian, penanganan banjir Jabodetabekpunjur,” jelasnya.
Sementara itu, Sekerataris Dinas PUPR Iman Nugraha memaparkan meski adanya keterlambatan lelang pembangunan tahun ini. Hal itu disebabkan beberapa hal seperti adanya kenaikan nilai tukar dari dolar ke rupiah.
“Rencana penerapan lelang dengan menggunakan e-katalog dan refocusing anggaran sesuai instruksi Mentri Keuangan dan Mentri Dalam Negeri,” katanya.