CIKARANG – Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Bekasi Adeng Hudaya mengatakan, dalam rangka mitigasi untuk mengurangi resiko terjadinya kebakaran, mengajak peran serta masyarakat untuk memberikan pemahaman dan pencegahan dini terhadap bahaya kebakaran.
“Damkar Kabupaten Bekasi telah membentuk relawan dari elemen masyarakat di beberapa wilayah untuk mensosialisasikan serta memberikan edukasi kepada masyarakat luas,” kata Adeng.
Pembentukan relawan tersebut sampai dengan saat ini sudah terbentuk di tujuh kecamatan, dan relawan tersebut nantinya akan terus dibentuk disetiap masing-masing kecamatan yang ada di Kabupaten Bekasi ini.
Untuk tugas dan fungsinya relawan tersebut adalah memberikan informasi dan edukasi serta pemahaman dan juga penanggulangan dini terhadap kebakaran.
“Jadi, para relawan yang kami bentuk, salah-satu tugasnya adalah memberikan himbauan kepada instansi, atau rumah, baik rumah tinggal maupun tempat usaha agar memiliki tabung pemadam api ringan (APAR) ditempatnya. Dan juga memberikan himbauan kepada masyarakat agar tidak membakar sampah, terlebih lagi membakar sampah tanpa diawasi yang kemungkinan bisa menyebabkan terjadinya kebakaran,” katanya.
Adeng mencontohkan kasus terbesar di 2023 ada 477 kasus kebakaran. yang disebabkan tingginya iklim panas yang ekstrem di musim kemarau.
“Dampak suhu panas yang tinggi menyebabkan rumput, alang-alang ini mengering hingga mudah terbakar yang kemudian dibantu angin sampai menyebar apinya,” jelasnya.
Lebih lanjut Adeng mengatakan, selain itu jenis kebakaran pun terjadi akibat kompor gas dan korsleting listrik yang banyak terjadi di rumah-rumah.
“Jadi, kami menghimbau kepada segenap masyarakat agar lebih berhati-hati dan waspada dan bilamana kebakaran itu terjadi, mestilah mempelajari bagaimana cara penanganan dan penanggulangannya,” kata Adeng.