BEKASI – Di tengah kondisi yang penuh ketidakpastian dalam masa pandemi covid 19 yang memasuki tahun kedua, Direktorat Jenderal Pajak (DJP) berhasil menutup
tahun 2021 dengan capaian penerimaan pajak sebesar 103,90 %.
Capaian ini diperoleh setelah belasan tahun target penerimaan pajak nasional tidak pernah tercapai. Tentunya hal ini merupakan hal yang sangat menggembirakan mengingat negara masih membutuhkan banyak biaya untuk menutupi kebutuhan pendanaan dalam rangka pemulihan ekonomi
nasional.
Dalam siaran pers, Senin (24/1/2022) Kantor Wilayah DJP Jawa Barat II juga berkontribusi terhadap penerimaan pajak tersebut dengan capaian sebesar 32,03 triliun atau 98,58% dari target yang dibebankan.
Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Madya Karawang menduduki peringkat pertama capaian
penerimaan sebesar 116,63%, disusul berikutnya KPP Pratama Karawang yang juga
membukukan penerimaan sebesar 100,27%.
Rincian capaian penerimaan dan
persentasenya sebagai berikut:
KPP Madya Karawang 7.596.249.765.110 (116,63%),
KPP Pratama Karawang 3.711.109.458.080 (100.27%),
KPP Pratama Cirebon Dua 760.813.061.969 (96.09%),
KPP Madya Bekasi 10.268.177.922.563 (93,99%),
KPP Pratama Cikarang Utara 1.558.371.070.768 (93,93%),
Selanjutnya KPP Pratama Cirebon Satu 580.664.462.051 (92,35%),
KPP Pratama CIkarang Selatan 4.827.327.433.784 (91,82%),
KPP Pratama Cibitung 1.197.797.614.398 (90,58%),
KPP Pratama Subang 530.436.131.760 (89,45%),
KPP Pratama Kuningan 497.619.435.087 (88,87%),
KPP Pratama Indramayu 581.002.135.597 (88,72%)
Total penerimaa Rp31.935.532.551.363 (98,58%)
Jumlah sebesar 32,03 triliun tersebut juga dibarengi dengan capaian kepatuhan formal
penyampaian Surat Pemberitahuan Tahunan Tahun 2021 Kantor Wilayah (Kanwil) DJP Jawa
Barat II di atas 100% atau tepatnya 101,3%. Angka ini merupakan kontribusi dari 606.792
Wajib Pajak di seluruh Kanwil DJP Jawa Barat II yang tersebar di 11 Kantor Pelayanan Pajak
(KPP).
Kepala Kantor Wilayah DJP Jawa Barat II, Harry Gumelar mengucapkan apresiasi
yang setinggi-tingginya kepada masyarakat pembayar pajak yang telah berkontribusi secara
optimal di tahun 2021.
Dalam kurun dua tahun terakhir Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) telah bekerja sangat keras dan berkontraksi hebat dengan adanya pandemi yang bahkan sampai sekarang pun belum ada kepastian kapan akan berakhir.
“Di tengah kondisi masyarakat yang sulit, maka negara harus hadir antara lain melalui Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dan pemberian insentif. Penerimaan pajak menjadi sangat krusial
untuk mengatasi kesulitan dalam kondisi yang sulit tersebut,” tutur Harry.
Harry menyampaikan setiap rupiah yang Anda bayarkan melalui sektor perpajakan, merupakan lampu penerang dan roda penggerak sehingga perekonomian mulai bergerak kembali dan dapat tetap berjalan walau dengan segala keterbatasan. Setiap rupiah yang dibayarkan merupakan harapan bagi generasi penerus bangsa agar dapat terus berlari mengejar mimpi dan melanjutkan pembangunan.
“Pencapaian penerimaan pajak tahun 2021 tak lain berkat kontribusi dari seluruh masyarakat pembayar pajak yang berkomitmen penuh untuk menjamin keberlangsungan pembangunan negeri yang kita cintai ini,” jelasnya
Harry juga mengajak segenap masyarakat mengawali tahun 2022 dengan semangat baru untuk menghadapi segala tantangan di era kernormalan baru. “Semoga pandemi segera berakhir dan dunia kembali pulih,” tutupnya. (*)