CIKARANG PUSAT – Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja bersama Forkopimda mengikuti pertemuan Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 se-Jawa Barat bersama Presiden RI Joko Widodo, yang dilaksanakan secara virtual, Selasa (11/8).
Turut dalam pertemuan tersebut Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, serta Bupati dan Walikota se-Jawa Barat.
Pada awal sambutannya, Presiden menyampaikan terima kasih kepada gubernur, bupati dan walikota, dan seluruh jajaran Gugus Tugas dan berbagai pihak yang membantu dalam pengentasan Covid-19 di Indonesia.
“Terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada gubernur, Forkopimda, bupati dan walikota, jajaran Gugus Tugas, dokter dan perawat, tokoh masyarakat, relawan, TNI dan Polri, yang telah bekerja keras dalam mengendalikan Covid-19 di Jawa Barat sehingga kondisi-kondisi yang ada bisa dikendalikan,” ucap Presiden.
Presiden juga mengapresiasi penanganan Covid-19 di Jawa Barat yang dinilai terkendali, bahwa tidak ada lagi di wilayah Jabar yang berstatus zona merah.
“Rata-rata semua sudah pada posisi (zona kewaspadaan) Kuning dan Hijau, saya harapkan ini terus dipertahankan dan dikendalikan. Syukur (jika) yang kuning semua bisa dilarikan (menjadi zona) ke Hijau,” tambahnya.
Sementara itu, dalam pernyataannya kepada Presiden RI, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melaporkan, Jabar merupakan provinsi paling rawan dalam penularan Covid-19 dengan jumlah penduduk hampir 50 juta jiwa.
Namun, kekompakan semua pihak mampu membuat jumlah kasus di Provinsi Jabar berada di urutan kelima dari 34 provinsi di Indonesia. “Hingga saat ini kasus aktif tinggal 2.927 orang, yang sembuh sudah 4.444 orang,” kata gubernur.
Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja saat diwawancarai usai kegiatan mengatakan, bahwa selama pelaksanaan PSBB proporsional tahap ketiga, perkembangan kasus Covid-19 di Kabupaten Bekasi stagnan dan terkendali dibandingkan PSBB tahap lalu.
“Untuk Kabupaten Bekasi, perkembangannya lebih baik dari yang lalu, karena sudah tidak ada klaster baru untuk PSBB tahap tiga ini. Setelah tanggal 16 Agustus nanti, akan kita evaluasi kembali terkait PSBB tersebut,” ucapnya di Lobby Gedung Diskominfo.
Ia juga berharap masyarakat Kabupaten Bekasi tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan, agar grafik kasus Covid-19 tidak semakin meningkat.
“Terkait dengan disiplin memakai masker, ini sudah merupakan protokol kesehatan yang terus kita sosialisasi, dan edukasi kan ke masyarakat. Sebetulnya masyarakat sudah nyaman menggunakan masker, tetapi kita akan terus lakukan himbauan-himbauan untuk protokol kesehatannya, seperti memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak,” katanya.(*)