BNPB Gelar Workshop Kesiapan Hadapi Bencana Gempa Bumi di Kota Bekasi


Kota Bekasi-Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menggelar Workshop Penyusunan Dokumen Rencana Kontijensi Gempa Bumi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) selama lima hari mulai dari tanggal 25 hingga 29 November 2019 bertempat di ruang Kinahrejo, Hotel Merapi Merbabu, Jalan Cut Meutia, Rawalumbu, kota Bekasi.
Kegiatan Workshop ini resmi dibuka oleh staf ahli Wali Kota Bekasi Bidang Perekonomian, Kemasyarakatan dan Pembangunan, Sudarsono, Selasa ( 26/11/2019) diikuti dari berbagai stakeholder seperti, TNI, Polri, Dinas terkait.
Dalam sambutannya staf ahli Wali Kota Bekasi Bidang Perekonomian, Kemasyarakatan dan Pembangunan, Sudarsono, Kegiatan penyusunan dokumen rencana kontijensi gempa bumi di kota Bekasi yang berlangsung mulai dari 25 sampai 29 November 2019 ini diharapkan mempunyai sebuah dokumen tentang gempa bumi, dimana apabila nanti terjadi gempa bumi akan menjadi rencana operasi atau rencana aksi.
Kemudian selanjutnya, penyusunan yang dihadiri oleh beberapa stakeholder ini, harus mampu mengetahui potensi gempa bumi di kota Bekasi seperti apa?. “Kita harus selalu siap menghadapi bencana tersebut,”ujarnya.
Pihaknya juga berharap untuk edukasi terhadap masyarakat di kota Bekasi dengan adanya rencana kontijensi ini akan ditindak lanjuti dengan berbagai simulasi bencana agar bisa meminimalisir korban jiwa.
Sementara itu, Kepala Seksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD kota Bekasi, Edy Sukamto menyatakan kegiatan penyusunan dokumen ini dilakukan nantinya untuk menjadi rencana aksi ataupun rencana operasi di lapangan saat terjadi bencana gempa bumi di Kota Bekasi.
Menurut Edy, dokumen tersebut akan menjadi pedoman bagi BPBD kota Bekasi dalam melakukan kegiatan tanggap darurat dan kesiapsiagaan serta apa yang harus dilakukan tatkala terjadi bencana gempa bumi di kota Bekasi.
“Kami juga akan selalu siap untuk memberikan edukasi ataupun mensosialisasikan tentang kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana gempa jika terjadi dengan memahami hal tersebut kami berharap nantinya masyarakat bisa mengevakuasi secara mandiri minimal dirinya sendiri dan keluarganya,” tandasnya. (yas)