Berdiri BLK Komunitas, Pengelola Ponpes Mudi Mekar Al Aziziyyah Jatiasih Apresiasi Perjuangan Wenny Haryanto

Pondok Pesantren Mudi Mekar Al Aziziyyah, salah satu lembaga keagamaan di Kota Bekasi yang diberikan bantuan pembangunan BLK Komunitas Jurusan Multimedia.

KOTA BEKASI – Peningkatan kompetensi SDM melalui pelatihan BLK komunitas diharapkan mampu mencetak wirausaha-wirausaha baru.

Kehadiran Balai Latihan Kerja Komunitas (BLKK) yang tersebar di wilayah Kota Bekasi mendapat respon positif dari lembaga keagamaan, dalam hal ini pengelola pondok pesantren.

Salah satunya, Pondok Pesantren Mudi Mekar Al Aziziyyah didirikan oleh almarhum KH Khairur Rijal. Sepeninggal KH Khainur Rijal, pondok pesantren ini kemudian dipimpin oleh Ustadzah Khairun Nisa. Pondok Pesantren Mudi Mekar Al Aziziyyah, juga salah satu lembaga keagamaan di Kota Bekasi yang diberikan bantuan pembangunan BLK Komunitas Jurusan Multimedia.

Seperti diketahui, BLK Komunitas merupakan program dari Kementerian Tenaga Kerja RI (Kemnaker RI) bekerjasama dengan Hj. Wenny Haryanto, Anggota Komisi IX DPR RI, Dapil Jabar VI (Kota Bekasi dan Kota Depok).

Pengelola Pondok Pesantren Mudi Mekar Al Aziziyyah, Deni Ariyanto menegaskan pihaknya memberikan apresiasi terhadap hasil perjuangan Hj. Wenny Haryanto, telah merealisasikan wadah pelatihan dan keterampilan bagi para santri pondok pesantren.

Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Golkar Hj. Wenny Haryanto saat meninjau proses pelatihan di BLK Komunitas

“Bukan hanya para santri, keberadaan BLK Komunitas i tentunya dapat memberikan dampak positif terhadap lingkungan masyarakat dalam hal menyiapkan tenaga kerja lokal, agar memiliki kesempatan lebih luas dalam mencari pekerjaan, bahkan mampu membuka lapangan pekerjaan baru,” ujarnya.

Hal senada juga disampaikan Ustad Muhammad Rusdi, pengelola Pondok Pesantren Mudi Mekar Al Aziziyyah. Ia berharap keberadaan BLK Komunitas segera beroperasi dan bisa memberikan manfaat.

“Kami dan masyarakat setempat berharap BLKK ini segera beroperasi, karena memberikan manfaat yang luar biasa bagi kemajuan lingkungan,” pungkasnya.

Sementara, Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Golkar Hj. Wenny Haryanto, menjelaskan program pembangunan BLKK merupakan hasil program Kemnaker RI yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Bangsa Indonesia.

“Program ini lalu diserap melalui para anggota DPR RI untuk direalisasikan di daerah pemilihannya masing-masing. Meski pun anggaran Kemenaker sudah direvisi atau dikurangi untuk mendukung program Covid-19, seperti pula anggaran seluruh instansi pemerintah lainnya. Namun program pembangunan BLK Komunitas untuk meningkatkan kualitas SDM bangsa Indonesia tetap wajib diprioritaskan dan dilaksanakan,” ujar Hj Wenny Haryanto, baru-baru ini.

Dewan yang berasal dari dapil Kota Bekasi-Kota Depok ini menyebut program pembangunan BLKK di Kota Bekasi diserap sesuai aspirasi yang disampaikan para pengelola lembaga pendidikan keagamaan, seperti pondok pesantren.

“Program BLKK ini sesuai dengan aspirasi-aspirasi dari para pengelola pondok pesantren yang berharap adanya peningkatan kualitas pendidikan, misalnya dengan penambahan pelatihan atau keterampilan yang tentunya memberikan manfaat bagi para santri atau masyarakat setempat,” tutur Wenny.

Wenny memaparkan, pelatihan yang dikembangkan disesuaikan dengan kebutuhan pasar kerja lokal dan mendorong minat masyarakat untuk berwirausaha.

“Pada akhirnya kelak keberadaan BLKK dapat menekan angka pengangguran, serta memulihkan perekonomian tenaga kerja, karena para generasi penerus bangsa sudah memiliki keahlian dan keterampilan yang mumpuni dalam rangka menghadapi persaingan dunia kerja,” tegasnya.

Lebih lanjut Wenny menerangkan dengan peningkatan kualitas dari berbagai aspek, diharapkan BLK Komunitas mampu mandiri dan dapat membangun kemitraan dengan lembaga pendidikan, lembaga pelatihan lainnya, dan dunia industri.

“Dengan demikian peningkatan kompetensi tenaga kerja melalui pelatihan di BLK Komunitas dapat terserap di industri atau mampu mencetak wirausaha-wirausaha baru di Kota Bekasi,” ungkapnya.

Di Kota Bekasi telah terbangun lima unit BLK Komunitas dengan berbagai jurusan keterampilan di beberapa lembaga keagamaan.

Saat ini, sudah dua unit BLK komunitas sudah beroperasi, yakni BLKK Jurusan Bahasa di Yayasan Pendidikan Fisabilillah (Yasfi), berlokasi di Jalan Kampung Sawah, Kelurahan Jatimurni, Kecamatan Pondokmelati. BLKK Jurusan Multimedia di Pondok Pesantren Nurul Hikmah, beralamat di Jalan Rawatengah, Kelurahan Cikiwul, Kecamatan Bantargebang.

Selanjutnya, ada tiga unit BLKK sudah rampung tahap pembangunannya dan segera beroperasi, yakni BLKK Jurusan Desain Mode dan Tekstil di Pondok Pesantren Thariiqul Jannah,
Jalan Horison 1, Kav PLN, RT. 05/RW.18, Taman Narogong Indah, Kelurahan Pangasinan, Kecamatan Rawalumbu. Kemudian BLKK Jurusan Bahasa di Pondok Pesantren Manabi’ul Ulum, berlokasi di Jalan Raya Mustikajaya, Kelurahan Mustikajaya, Kecamatan Mustikajaya.

BLKK juga akan hadir di Pondok Pesantren Mudi Mekar Al Aziziyyah, Kampung Pamahan, Kelurahan Jatimekar, Kecamatan Jatiasih, yang menyediakan Jurusan Multimedia.

Ketiga BLKK yang akan beroperasional dalam waktu dekat ini terbuka bagi para santri dan kalangan masyarakat setempat yang ingin mendapatkan pelatihan atau keterampilan.(RON)