Pemimpin adalah kawula rakyat. Seorang pemimpin hakikatnya abdi atau menurut kehendak rakyat. Ia menjadi katalisator aspirasi serta duka rakyatnya.
Meski baru menjabat sekitar 1 bulan, Dedi Supriyadi penjabat (PJ) Bupati Kabupaten Bekasi menarik untuk dikaji. Banyak kiprah yang dinilai remeh temeh untuk para penguasa atau pengusaha, tapi menjadi sangat berarti bagi rakyatnya.
Dedy Supriyadi yang dilantik menjadi Pj Bupati Bekasi pada Kamis (15/8/2023) oleh PJ Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin di Aula Barat Gedung Sate, Kota Bandung.
Sehari setelah dilantik, mantan Sekda Kabupaten Bekasi sejak awal tahun 2022 ini langsung turun ke bawah, menemui rakyatnya dan melihat persoalan warga Kabupaten Bekasi yang harus segera diselesaikan. Karenanya Dedi Supriyadi oleh masyarakatnya kini sering disebut Mr. Turba (turun ke bawah) karena berani turun ketitik persoalan dan langsung melakukan keputusan yang berdampak positif bagi masyarakat. Tanpa kepentingan politik, karena diangkat bukan memakai kendaraan politik atau partai.
Dedi langsung menyelesaikan masalah kekeringan yang dilanda masyarakat Kabupaten Bekasi dengan mengirim puluhan ribu liter air bersih untuk masyarakatnya yang kekeringan.
Begitu pula masalah kali Cilemah Abang yang tercemar dan kaum petani yang kekeringan. Dengan cepat mengeluarkan keputusan status Tanggap Darurat Bencana Kekeringan selama 14 hari. Reaksi cepatnya itu menginstruksikan dan menggerakkan seluruh jajaran pejabat di Pemerintah Kabupaten Bekasi segera turun tangan, membantu semua masyarakat dari duka dan lara.
Hal terbaru, yang mungkin dianggap remeh adalah, memindahkan tiang listrik yang berada di tengah jalan Kampung Bungin, Desa Pantai Bakti, Kecamatan Muaragembong, Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat.
Sepele memang, tetapi sangat bermakna bagi rakyat terutama yang melintas di jalan itu. Pasalnya tiang listrik yang tadinya berada di badan (tengah) jalan hingga terlihat seperti membelah jalan itu sering menjadi penyebab kecelakaan, apalagi kalau malam hari yang gelap. Pengendara yang masih ngantuk tentu bisa menabraknya.
Itulah sejatinya seorang pemimpin. Penguasa harus menjadikan rakyat adalah cita dan labuhan cintanya, bukan hanya pencitraan atau berada ditengah rakyat atau sangat merakyat hanya saat mau dicoblos menjelang pilkada atau pileg. Berpura-pura masuk got, maulid saat mau dipilih saja. Begitu terpilih malah bohongi rakyat dan membuat kecewa seluruh warganya.
Tiang listrik itu sudah berada hampir 10 tahun lalu. Bupati berganti hingga PJ Dani Ramdan pun tak ada yang mampu memindahkan, padahal dengan kekuasaan ditangannya apapun bisa dirubah asal untuk kepentingan rakyat, bukan untuk menambah pundi-pundi kantongnya sendiri.
Dedi telah membuktikan diri, bahwa baru sebulan berkuasa di Kabupaten Bekasi dengan lahan industri terbesar se-Asia Tenggara, dirinya menggunakan kuasa untuk kepentingan orang banyak.
Memang, Dedi menjadi penjabat bukan dari kendaraan politik (partai politik). Ia adalah ASN yang merangkak dari bawah, ‘terpilih’ menjadi Penjabat Bupati karena usulan dan pilihan Kemendagri. Minimal beban dan jeratan para politisi jauh dari dirinya.
Pria yang akrab disapa masyarakatnya dengan sebutan Bang Dedi ini, benar-benar menunjukan diri sebagai penguasa atau pemimpin kawula rakyat, mengabdi untuk rakyat. Bukan menghamba kepada politisi atau pengusaha yang akan menjerat dirinya untuk kepentingan sesaat.
Benar bahwa politisi dan pengusaha dibutuhkan dalam sebuah pemerintahan. Namun itu hanya media atau alat menjadikan rakyat sejahtera dan bahagia.
Sikap politik Dedi jelas, tidak berpihak kepada partai politik. Di tengah hajatan pesta Pilkada, Dedi Supriyadi pun meminta ASN anak buahnya untuk bersifat netral dan tidak berpihak sesuai perundangan dan peraturan berlaku.
“Saya akan berikan sanksi untuk ASN yang terlibat dalam pemenangan salah satu kontestan Pilkada” ujar Dedi Supriyadi dalam sebuah wawancara dengan media.
Sikap Dedi Supriyadi ini sangat tegas di tengah kuat dan masifnya ‘politisasi’ oleh Dani Ramdan, penjabat Bupati Bekasi sebelumnya, yang kini menjadi calon Bupati.
Dedi Supriyadi tengah diuji dengan komitmen dan konsistensi keberpihakannya. Pria asli Bekasi yang sering disebut Mr. Turba (turun ke bawah) ini apakah akan jejeg dengan kepentingan rakyat atau bergeser. Atau hanya citra belaka karena baru sebulan lebih menjabat.
Ada sekitar 4 atau 5 bulan lagi, Dedi Supriyadi menjabat Bupati Bekasi. Karena setelah hasil Pilkada 2024 atau Januari 2025 akan diganti oleh Bupati terpilih hasil pilkada serentak.
Namun, dari itu semua kita lagi menunggu dan berharap agar Dedi tetap konsisten memberi tauladan buat ASN Kabupaten Bekasi untuk bekerja demi rakyat. Dan memberi contoh bagi dirinya, dan seluruh pejabat di Indonesia agar selalu berada dekat dengan rakyat dan menjadi solusi atas kesulitan-kesulitan yang dihadapi warganya.
Ya, kita terutama politisi dan pejabat harus belajar dari Dedi Supriyadi yang mampu memberikan pencerahan sekaligus solusi untuk masyarakat Kabupaten Bekasi.
A. Elfath, penulis