CIKARANG – Kepala Bidang Pemerintahan dan Aparatur Kabupaten Bekasi, Helmi Yenti, memaparkan saat ini Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) sedang mengejar program pemerintah daerah yakni, Kampung Keluarga Berencana (KB).
Pada program Kampung KB adalah satuan wilayah setingkat RW, dusun atau setara, yang memiliki kriteria tertentu. Di dalamnya terdapat keterpaduan program kependudukan, keluarga berencana, pembangunan keluarga dan pembangunan sektor lainnya yang dilaksanakan secara terpadu.
“Kampung KB umumnya terbentuk di daerah yang ketimpangan sosialnya tinggi, seperti padat penduduk, keikutsertaan dalam program KB rendah, miskin, kumuh, dan ada balita stunting,” katanya.
Dalam perencanaan pembangunan Daerah diperlukan keterlibatan pihak swasta hal tersebut tertuang dalam prinsip Good Govenance antara lain keterlibatan swata dalam pembangunan melaui Corporate Social Responsibility (CSR).
hal itu yang membuat Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bekasi ingin menerapkan CSR tersebut bisa masuk dalam Kampung KB, sehingga perencanaan pembangunan didaerah dapat bersinergi antara Pemerintah, Swasta, dan Masyarakat.
“Dengan keterlibatan pihak swasta dapat membantu kinerja Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Bekasi untuk menerapkan Program Pembangunan seperti Kampung Keluarga Berencana yang memang diperuntukan untuk peningkatan kesejahteraan dan ketahanan keluarga di Kabupaten Bekasi,” ujarnya.
“Kabupaten Bekasi satu Kecamatan rata-rata lima desa, dalam satu desa ada satu kampung dijadikan kampung KB, orientasinya sebenarnya bukan hanya KB tetapi pemberdayaan masyarakat ekonomi, sosial, pendidikan. Untuk itu perlu adanya keterlibatan pihak swasta dalam mendukung program tersebut,” tambahnya.
Lanjut Helmi, sesuai tujuan awal pendiriannya, program seluruh kementerian/lembaga terkait seyogyanya bersinergi atau bergotong royong di dalam Kampung KB.
“Kan kita prinsipnya kampung KB itu membangun Desa dari pinggir, kita cari yang paling pinggir yang paling miskin, desa di kampung itu mana yang paling miskin kita dahulukan itu, kita berdayakan itu,” harapnya.