BERITABEKASI.CO.ID,PONDOKGEDE – Pihak RSCM diduga tidak hanya melakukan penolakan terhadap Pramudita Iskandar, bayi penderita gagal hati, tapi juga meminta biaya fantastis sebesar Rp 2milar kepada orangtua bayi.
Menurut sang ayah, Iyan, jumlah tersebut merupakan akumulasi biaya operasi dan perawatan. Sementara, BPJS yang dimilikinya, juga turut ditolak pihak RSCM, dengan alasan tidak dapat menutupi biaya perawatan.
“Saya disuruh pulang, dan baru boleh kembali kalau sudah memenuhi seluruh biaya tersebut. Dari mana saya bisa dapat uang sebanyak itu,” keluhnya.
Mereka berharap ada dukungan dana dari donatur yang merasa prihatin dengan kondisi Pramudita.
“Semoga saja ada dermawan, baik dari pemerintah atau siapa saja, yang mau membantu anak saya agar bisa selamat,” ujarnya.
Sementara itu, Dian Kusuma Dewi (34), pemilik kotrakan yang dihuni Pramudita dan orangtuanya, merasa prihatin dengan kondisi si bayi.
Menurutnya, pihak RSCM yang lebih mengetahui penyakit yang diderita balita ini, namun tidak memiliki solusi untuk mencoba memberikan bantuan.
“Masa harus mengemis agar anak ini ditangani. Dengan anggaran segitu memakan waktu berapa lama lagi. Apa harus mengalami kejadian seperti ”Balqis” dimana hati nurani mereka,” tegasnya.
(Wok)