JATISAMPURNA – Pengeboran sumur air bawah tanah pada pukul 09.00 wib Sabtu (5/9) di rumah salah satu warga, RT002/04 Kelurahan Jatirangga, Kecamatan Jatisampurna, Kota Bekasi, keluarkan semburan yang diawali dengan keluarnya gas sehingga ketinggian semburannya mencapai 7 meter lebih.
Camat Jatisampurna Wahyudin dan Lurah Jatirangga langsung tinjau ke lokasi, di susul oleh Kapolres Metro Bekasi Kota dan Dandim.
Informasi awal di dapat dari warga setempat, bahwa pengeboran sumur air tanah tersebut sudah dilakukan sejak lima hari lalu.
“Baru sekarang kejadiannya pada jam 9 pagi hingga sore ini. Mudahan-mudahan tidak seperti di Lapindo bang, kita sebagai warga disini juga khawatir jika kejadian ini berlarut-larut,” harapnya.
Atas kejadian tersebut, selain itu pada pukul 13.00 wib Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi bersama kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Yayan Yuliana, ikut tinjau ke lokasi semburan sumur bor air tersebut.
Lurah Jatirangga, Ahmad Apandi, di lokasi mengatakan, kejadian awalnya pada jam 9 pagi. Menurut pengakuan pemiliknya semburannya itu di titik pengeboran air tanah sejak lima hari lalu, dan baru saat ini terjadi semburan dengan di awali keluarnya gas.
“Kebetulan titik semburan dari pengeboran air tanah tersebut berada di rumah pemilik yang bersebelahan dengan pabrik air mineral kemasan miliknya. Air masih keluar dari titik lubang tersebut, untuk sementara semburan air tanah tersebut di tutup dengan bebatuan untuk mengurangi tekanannya,” katanya, Sabtu (5/9/2020)
Sementara, Kapolres Bekasi Kota, Kombes Wijonarko, di lokasi mengatakan, berkaitan dengan ini pihaknya melakukan pengamanan di lokasi.
“Pengamanan ini adalah terkait dampak di lokasi, dan sudah berkordinasi tadi juga datang walikota, beliau sudah intruksinya timnya dan memastikan untuk tidak ada gas yang berbahaya,” imbuhnya.
“Untuk sementara, tadi titik semburannya di tutup dengan bebatuan untuk mengurangu semburannya. Dan kita melokalisir area tersebut agar tidak berbahaya bagi masyarakat sekitar,” tutupnya.(RON)