BERITABEKASI.CO.ID, BEKASI SELATAN – Wakil Walikota Bekasi Ahmad Syaikhu membuka sosialisasi Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) yang diikuti sekitar 308 anggota dari tingkat kelurahan dan kecamatan, di Aula KH Noer Ali Islamic Center Bekasi, Kamis (16/10/2014) .
Ahmad Syaikhu mengatakan, sosialisasi ini dilakukan untuk menguatkan fungsi anggota FKDM dalam membantu pemerintah dalam menjaga keamanan di Kota Bekasi. Diantaranya disebutkan fungsi FKDM untuk melakukan deteksi dini terkait kerawanan, gangguan yang mengancam keamanan sosial di wilayah lingkungan masing-masing.
“Kerawanan gangguan keamanan di Kota Bekasi terbilang memiliki potensi konflik yang besar dari segi kondisi sosial, budaya, agama, dan faktor keamanan lainnya. Dan FKDM mampu meminimalisir konflik yang akan muncul,” ujar Ahmad Syaikhu.
Ia pun menjelaskan peran FKDM ini harus mampu menyerap informasi yang akurat, melakukan pengolahan data sehingga dapat dikoordinasikan atau disalurkan kepada pihak yang tepat. Misalnya pihak Kelurahan, Kecamatan, Babinsa, Babinkamtibmas, maupun kepada Kominda Kota Bekasi.
Untuk itu Pemerintah Kota Bekasi melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Bekasi akan melakukan penajaman peran dan fungsi anggota FKDM dalam Diklatsar Intelejen yang akan digelar 20- 22 Oktober mendatang.
“Kita akan perkuat fungsi FKDM melalui Diklat Intelejen dengan menerapkan metode cegah dini, temu cepat dan lapor cepat dan akurat yang menjadi dasar FKDM dalam menjalankan tugas,” ungkapnya.
Lebih lanjut Ahmad Syaikhu mengatakan peran dan fungsi FKDM juga harus ditingkatkan dalam menjaga keamanan menjelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI terpilih pada 20 Oktober mendatang.
“Kota Bekasi bermitra dan bersebelahan dengan Ibu Kota Negara, DKI Jakarta. Oleh karenanya bisa lebih sensitif,” tambahnya.
Ahmad Syaikhu mengatakan potensi dan peluang timbulnya gangguan keamanan dilingkungan masyarakat mengharuskan seluruh masyarakat menyadari bahwa keamanan, ketertiban dan kedamaian tidak hanya diserahkan kepada kepolisian dan TNI.
“Partisipasi masyarakat ini kita ingin sinergitaskan dengan pemerintah untuk bersama mewujudkan keamanan dilingkungan masing-masing,” katanya.
Selain itu, disebutkannya potensi kerawanan juga bisa muncul imbas dari sorotan dan candaan tentang Kota Bekasi di media sosial komunikasi masyarakat belum lama ini.
“Bila mereka terus menerus diejek dan dicemooh maka akan timbul emosi. Maka FKDM ini kita harap menjadi peredam dan penyeimbang konflik yang terjadi tengah masyarakat,” pungkasnya. (HMS/goeng)