BEKASI KOTA – Pemerintah Kota Bekasi melalui Dinas Kesehatan Kota Bekasi mengimbau masyarakat agar melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) untuk mencegah penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). DBD disebabkan gigitan nyamuk Aedes aegypti yang berkembang di lingkungan.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Tanti Rohilawati menyampaikan data kasus DBD untuk bulan Maret 2024 sebanyak 111 kasus. Data kasus DBD per usia terbanyak diusia 15-44 tahun dengan 53 kasus dan 5-14 tahun dengan 44 kasus. Sedangkan data kasus per jenis kelamin dengan 73 laki-laki dan 38 perempuan.
Bidang P2P Dinkes Kota Bekasi mencatat kasus DBD Januari hingga 15 Maret 2024 sebanyak 441 orang dengan 4 kasus kematian.
“Kasus terbanyak berada di Kecamatan Jati Asih dengan 117 kasus dan dua kematian, kasus kedua terbanyak di kecamatan Bantargebang dengan 60 kasus dan nol kematian,” ucapnya.
“Adapun jumlah 4 orang meninggal karena kasus DBD hingga Maret 2024 ini terdiri dari dua di kecamatan Jati Asih, Satu orang di Jatisampurna dan satu orang di Bekasi Selatan,” sambungnya.
Tanti juga menghimbau pemberantasan sarang nyamuk bagi masyarakat ini agar terus dimasifkan mengingat bahayanya penyakit ini. Selain lingkungan rumah, PSN juga baiknya dapat dilakukan di lingkungan sekolah tempat anak didik belajar.
Menurut Tanti, pihaknya selalu bersiaga terhadap kasus DBD maupun penyakit lainnya yang terjadi dengan menyiapkan fasilitas pendukung di puskesmas dan tenaga kesehatan yang ada.
“Kita juga telah menyampaikan surat Kesiapsiagaan Mengantisipasi Penyakit di Musim Hujan dan Banjir Nomor : 443/253/Dinkes,” ucapnya.(HMS)