CIKARANG – Sejumlah aktivis lingkungan hidup di Kabupaten Bekasi memberanikan diri mengantarkan keranda jenazah ke Gedung Bupati Bekasi, Kamis (24/8/2023).
Aitivis Gerakan Masyarakat Peduli Alam dan Lingkungan Hidup (GEMPAL), Ribah membenarkan aksinya itu mengantarkan sample air kali Cilemahabang dengan menggunakan keranda ke Gedung Bupati Bekasi dan Dinas Lingkungan Hidup.
“Itu bentuk kritik kami sebagai ungkapan di Bulan kemerdekaan, di Bulan Agustus ini kami masih merasa air kami belum merdeka, udara kami belum merdeka, pencemaran dimana-mana. Itu adalah ungkapan duka kami dari masyarakat pada pejabat Pemkab Bekasi. Kami berduka, sudah mati nurani Pejabat Pemkab Bekasi dan jajarannya. Sejak 2021 mereka turun dari Ridwal Kamil sampai Pj Bupati turun juga,” ungkapnya.
Selain mengantar sample air ke Gedung Bupati Bekasi, Gempal bersama Jurpala Indonesia juga melakukan tabur bunga di Sungai Cilemahabang. Terlihat di lokasi, sampai hari ini air sungai tersebut masih berbau menyengat dan hitam pekat. Para aktivis lingkungan hidup ini meminta agar Pemkab Bekasi bisa segera mengembalikan aliran sungai kembali bersih dan bisa dinikmati masyarakatnya.
“Kali kami masih hitam. Tolong kembalikan hak masyarakat yaitu mendapatkan lingkungan hidup yang sehat. Sawah kami sudah tumbuh pabrik, ladang jagung kami tumbuh gedung, apa ini maksudnya. Jangan seremoni-seremoni aja. Ditahun 2022 bicara anggaran, ada 7 Miliar kami ada datanya, valid. Itu anggaran sebanyak itu dikemanakan, untuk apa aja tapi lingkungan kita masih tercemar. Kami mengutuk keras, masa Pemkab Bekasi gak tau siapa pelakunya. Iyakan,” bebernya.(RED)