TAMBUN SELATAN – Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Bekasi melauching Program Bina Keluarga Balita (BKB) Holistik Integratif Unggulan (HIU) yang diinisiasi oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat.
Kegiatan launching tersebut diikuti secara daring oleh 27 Kabupaten/Kota di Jawa Barat, yang berlangsung di BKB Eddelweis, Kampung KB Lestari Jaya Desa Sumberjaya, Kecamatan Tambun Selatan, pada Kamis (23/11/2023).
Kepala DPPKB Kabupaten Bekasi, Firzawati mengatakan, program BKB Holistik Integratif Unggulan ini diharapkan dapat terintegrasi dengan pelayanan yang ada di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Bekasi.
“Salah satunya yakni pelayanan pengasuhan anak dari kesehatan maupun pemantauan deteksi tumbuh kembang dan Keluarga Berencana. Jadi semua itu harus terintegrasi dan memiliki pelayanan yang unggulan serta inovatif,” ujarnya.
Firzawati menyampaikan, bahwa BKB HIU merupakan strategi pembangunan manusia sejak 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), dimulai saat masa kehamilan hingga anak berusia 0-23 bulan.
“Ya, 1.000 HPK sangat penting difokuskan kepada perkembangan balitanya, untuk pencegahan pada kasus stunting, sehingga Kabupaten Bekasi dapat terbebas dari stunting,” katanya.
Dirinya mengimbau kepada Posyandu Mandiri yang berada di tingkat Desa/Kelurahan se-Kabupaten Bekasi untuk dapat dilengkapi baik fasilitas maupun pelayanannya.
“Targetnya adalah Posyandu dan BKB agar mempunyai program unggulan yakni program BKB HIU,” tandasnya.
Camat Tambun Selatan, Sopian Hadi mengapresiasi diluncurkannya program BKB HIU. Menurutnya program ini dapat memberikan pemahaman dan edukasi serta memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat Kabupaten Bekasi.
“Program ini sebuah contoh yang baik, mudah-mudahan dengan adanya launching ini bisa menularkan ke desa lain untuk mengedukasi warganya,” katanya.(ADV)