BEKASI TIMUR – Kerja keraslah yang menghasilkan kejayaan dan kemenangan. Kerja keras dan kegigihan akan berujung pada keberhasilan (Andrie Wongso). Kalimat itu mungkin tidak akan pernah bermakna apapun bagi Lim Tong Let, jika dirinya belum mengalami proses pencapaian keberhasilan melalui kerja keras dengan tekad untuk membebaskan diri dari kemiskinan ekonomi.
Melanjutkan perbincangan Harian Bekasi Ekspres News dengan salah satu konglomerat di Bekasi Timur saat ditemui di Sekolah Global Persada Mandiri (GPM School), Lim Tong Let dengan antusias mengatakan, dirinya sadar betul bahwa tidak tamat sekolah dasar akan sulit mendapat pekerjaan.
“Jadi satu-satunya pilihan adalah membuat usaha. Itulah yang memotivasi saya untuk terus belajar, supaya bisa bikin beberapa usaha,” kata Lim Tong Let.
Seperti diceritakan sebelumnya bahwa Lim, sapaan Lim Tong Let, menjadi wirausaha pertama kali dengan berjualan masakan chinese food di Proyek, Bekasi Timur. Kegiatan usaha itu ditekuninya selama tiga tahun, hingga akhirnya Lim melihat peluang baru sebagai pemulung kertas.
Ia mengisahkan, ketika itu, seorang pengusaha asal Korea di Bekasi memberikan bantuan pinjaman modal untuk membeli limbah kertas dengan sistim pengembalian setelah keuntungan sudah diperoleh Lim.
Dalam menjalani usahanya itu, Lim dibantu keluarga dan seorang pegawai, namun administrasi dan operasionalnya lebih sering dikerjakan sendiri, mulai dari mengangkut limbah kertas sampai ke mobil, melakukan transaksi lalu membawanya ke pabrik hingga menurunkan barang.
Dari pertemanannya dengan pengusaha asal Korea tersebut, Lim akhirnya bertemu seorang pengusaha asal Jepang yang kemudian menjadi mitra usahanya hingga sekarang.
“Saya mencari limbah kertas kw 2 dan kw 3 untuk didaur ulang, sementara limbah kertas yang bagus untuk dijual ke percetakan di Bekasi,” kisahnya.
Ketika usaha tersebut mulai berjalan lancar dan bisa mempekerjakan beberapa pegawai, Lim mulai berminat pada dunia properti.
“Tahun 1997 hingga1998 banyak tanah di Bekasi yang dijual dengan harga murah, tapi sulit mendapatkan pembeli. Ketika itu saya ingin membeli sebidang tanah tapi belum punya cukup uang. Lalu terjadi krisis moneter pada tahun 1998/1999, anehnya mendadak Saya langsung punya modal untuk membeli tanah yang diinginkan. Itu terjadi karena stok limbah kertas Saya tiba-tiba laris secara luar biasa, banyak dicari pembeli.” Paparnya.
Dari hasil penjualan stok limbah kertasnya itulah, lanjut Lim, ia membeli sebidang tanah yang dibangun perumahan dengan nama Bojong Menteng Indah, lalu berkembang menjadi perusahaan properti yang dinamakan Libersa.
Pasangan Lim Tong Let dan Sin Lan memiliki lima orang putera, salah satunya adalah Dariyanto S. Kom yang tahun ini diusung warga Bekasi Timur sebagai Calon Anggota Legislatif No. urut 3 Partai Golkar untuk DPRD Kota Bekasi.
Tentang pencalonan Putera kedua-nya itu, Lim menjelaskan, keikutsertaan Dariyanto pada Pemilihan Caleg adalah permintaan warga, karena mereka menginginkan putera Bekasi masuk ke dalam sistem pemerintahan di Bekasi sebagai Wakil Rakyat.
“Putera saya, Dariyanto menyetujui, jadi saya berikan restu dan mendukung pencalonan Dariyanto.” Ujarnya.
Melihat hasil usaha kerja kerja keras Lim yang tetap mempertahankan gaya hidup masih sederhana, bahkan sikap pada karyawan dijalin dengan akrab, menurut Lim, demua yang bekerja pada keluarganya sudah dianggap saudara.
“Sikap sombong tidak akan menghasilkan hubungan baik. Itu juga yang Saya tanamkan pada kelima putera saya,” ucapnya santun.
Sebagai penutup perbincangan, Lim membagi pemikiran sederhana sebagai kiat sukses untuk menjadi pengusaha yang membumim yaitu : “Tekad bulat, kerja keras dan bersikap jujur adalah kunci keberhasilan hidup.