JAKARTA – Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) hari ini, Sabtu (19/4/14)merayakan hari ulang tahunnya yang ke-84. Usianya lebih tua daripada usia Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), namun sejauh ini organisasi yang digagas oleh Insinyur Soeratin itu bisa dibilang masih minim prestasi.
Hal ini juga disadari wakil ketua umum PSSI La Nyalla Mahmud Mattalitti. “Umur 84 tahun lebih tua dari usia republik ini. Kami sadar betapa rindunya masyarakat akan prestasi sepak bola. Ini harus dijawab dengan kerja keras semua insan sepak bola Indonesia. Insya Allah, saya yakin, kita bisa menjawabnya. Kita tidak boleh lagi terlalu banyak bicara. Saatnya kerja keras,” kata La Nyalla.
Momentum menuju kebangkitan prestasi sepak bola nasional didapat saat terselesaikannya dualisme kepengurusan PSSI yang sudah berlangsung tahunan. PSSI, dijelaskan La Nyalla, tidak menyia-nyiakan momentum tersebut. “Saya yakin, kalau kita bersatu padu, kerja keras dan sungguh-sungguh dengan niat memajukan sepakbola, Insya Allah ada jalan,” kata pria yang juga menjabat sebagai ketua Badan Tim Nasional (BTN) PSSI tersebut.
Sementara itu diungkap Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin, meminta semua pihak untuk bersama membangun tim nasional sepak bola Indonesia agar mampu berprestasi tidak hanya di tingkat Asia Tenggara tetapi juga di Asia dan internasional. “Mementum Hari Ulang Tahun (HUT) PSSI tahun ini harus menjadi tonggak kebangkitan timnas,” ungkapnya.
Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia, disingkat PSSI, adalah organisasi induk yang bertugas mengatur kegiatan olahraga sepak bola di Indonesia. PSSI berdiri pada tanggal 19 April 1930 dengan nama awal Persatuan Sepak Raga Seluruh Indonesia. Ketua umum pertamanya adalah Ir Soeratin Sosrosoegondo. PSSI bergabung dengan FIFA pada tahun 1952, kemudian dengan AFC pada tahun 1954. PSSI menggelar kompetisi Liga Indonesia setiap tahunnya, dan sejak tahun 2005, diadakan pula Piala Indonesia. Ketua Umum PSSI sejak 9 Juli 2011 adalah Djohar Arifin Husin.