Malang – Mahasiswa Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya kembali berinovasi. Setelah mobil listrik, kali ini mahasiswa FT berhasil membuat prototipe mobil dengan bahan bakar batu kapur.
Mobil berbahan bakar batu kapur ini dibuat oleh Dobita A Feliciana, Rizka Dwi Octaria, Dwi C Pujayanti, Afida Khofsoh, mahasiswa Teknik Kimia angkatan 2011 dan Sidiq Darmawan dari Teknik Mesin angakatan 2011, Universitas Brawijaya. Prototipe mobil yang diberi nama EXOTRIC ini telah diikutkan dalam kompetisi mobil tingkat internasional pada ajang 3rd Chem-E-Car Indonesia Competition 2014 di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (11-12/4) dengan bimbingan Ir. Bambang Poerwadi, MS.
Prinsip kerja mobil ini memangfaatkan reaksi antara batu kapur dengan Hcl yang akan menghasilkan reaksi eksotermis. “Panas reaksi ini akan diubah menjadi energi listrik menggunakan susunan bahan semikonduktor tipe-p dan tipe-n yang disusun sedemikian rupa. Energi listrik yang dihasilkan digunakan untuk menggerakan motor DC dan akan ditransmisikan ke roda mobil”, ujar Sidiq.
Chem-E-Car adalah kompetisi untuk menciptakan prototipe mobil berbahan bakar energi alternatif. Kompetisi ini merupakan ke tiga kali diselenggarakan di Indonesia. Sidiq menambahkan, pada kompetisi ini tim FT-UB bersaing dengan 12 tim dari luar dan dalam negeri, antara lain. ITB, ITS, UB, UGM, UI, UNS, UPN, Politeknik Negeri Bandung dan Universiti Teknologi Petronas (Malaysia).
“Pada kompetisi ini UB, UNS dan UPN Jatim adalah pendatang baru. Kami dari FT memulai semuanya dari 0 dengan autodidak. Sistem perlombaan ini adalah semua tim akan ditantang untuk membuat mobil berjalan sejauh 19m dengan diberi beban tambahan 10% dari berat mobil. Jarak 19 meter dan beban 10% ini ditentukan satu jam sebelum Race, jadi kami harus membuat komposisi bahan bakar yang tepat agar mobil dapat berjalan sejauh 19m. Tim FT-UB pada 1st race mencapai jarak 17,26m dan 2nd race mencapai 17,68m”, jelasnya.
Dobita Amanda selaku ketua tim mengaku bangga karena mobil EXOTRIC adalah mobil menempati urutan ke tiga yang menempuh jarak yang paling mendekati jarak 19m setelah Universiti Teknologi Petronas dan ITS. “Bahkan kami bisa menglahakan beberapa Universitas Besar lainnya saat Race,” ungkapnya. “Ini kompetisi kami yang pertama, meskipun belum mendapatkan juara, tim EXOTRIC akan terus berupaya memperbaiki mobil kami”, pungkasnya.(prasetya.ub.ac.id/ humasristek)