JAKARTA – Politikus PDIP Maruarar Sirait akan meminta presiden terpilih Joko Widodo menjual pesawat kepresidenan. Demikian diungkap Maruarar dalam diskusi di Hotel Pullman, Jakarta, Senin (1/9/2014).
Menurutnya, usulan ini sebagai bentuk efisiensi yang bisa dilakukan dalam kerangka penghematan anggaran. Efisiensi adalah hal pertama yang harus dilakukan pemimpin. Jika pemimpin masih berfoya-foya dengan kemewahan maka rakyat juga tidak akan mau melakukan penghematan.
“Efisiensi rakyat juga harus lihat seperti pengurangan anggaran perjalanan dinas. Ke depan saya usulkan pesawat presiden dijual saja, ini untuk efisien. Protokoler dikurangi dan ini memberi contoh. Pemimpin tidak sederhana, bagaimana orang bisa sederhana,” ucap pria yang akrab disapa Ara.
Selain menjual pesawat presiden, Maruarar juga meminta Jokowi memangkas biaya perjalanan dinas. Termasuk perjalanan dinas ke luar negeri. Perjalanan ke luar negeri hanya dilakukan jika berkaitan dengan kedaulatan negara.
“Keluar negeri akan kita kurangi kecuali masalah ketahanan kita. Rakyat mau melihat itu. Saya rasa akan membawa signal bagus. kalau ada kepastian hukum maka ekonomi akan melompat,” tegasnya.
Sekedar diketahui, pesawat kepresidenan milik Indonesia berjenis Boeing Business Jet 2. Pesawat itu tiba di Base Ops, Lanud Halim Perdanakusuma , Jakarta, sekira Kamis (10/4). Harga pesawat RI 1 ini jika dikurs mencapai Rp 840 miliar. Pesawat jenis BBJ khusus untuk VVIP. Faktor keamanan dan kenyamanannya pun terjamin. Selama ini presiden SBY menggunakan pesawat carteran dari Garuda Indonesia untuk melakukan kunjungan ke dalam dan luar negeri.