Laba Bersih Lippo Cikarang Meningkat 73 Persen

lippoBERITABEKASI.CO.ID, CIKARANG – PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) membukukan kenaikan laba  bersih di kuartal I-2013 sebesar 73 persen menjadi Rp227,6 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 131,7 miliar.
Kenaikan laba bersih ditopang oleh kenaikan pendapatan usaha dari Rp262,13 miliar menjadi Rp472,72 miliar, sementara laba bersih per saham dasar naik dari Rp189 menjadi Rp327 per saham.
Presiden Direktur Lippo Cikarang, Meow Chong Loh dalam keterangan persnya mengatakan, kenaikan signifikan pendapatan Lippo Cikarang masih ditopang penjualan tanah industri dan komersial. “Penjualan tanah industri dan komersial pada kuartal I di tahun 2014 ini mencapai Rp370,7 miliar atau sekitar109%  terhadap total pendapatan kuartal 1-2013 sebesar Rp177,4 miliar. Sementara laba kotor Lippo Cikarang meningkat menjadi Rp281,4 miliar dibanding kuartal I-2013 senilai Rp159,7 miliar.  Sedangkan kas dan setara kas akhir periode turun menjadi Rp.223,3 miliar turun dari tahun sebelumnya yaitu Rp364,8 miliar,” jelasnya
Pada akhir 2013, Lippo Cikarang membukukan kenaikan laba bersih sebesar 45,11% menjadi Rp590,6 miliar dibandingkan dengan 2012 yang sebesar Rp407 miliar. Kenaikan laba bersih  didorong oleh meningkatnya pendapatan usaha menjadi Rp1,3 triliun bertumbuh sebesar 31% dari  Rp1,103 triliun. Perseroan di kuartal 1-2014 berhasil membukukan penjualan marketing sebesar Rp 226,1 miliar. Kontribusi terbesar dari Divisi Residensial sebesar Rp196,6 miliar sekitar 87% dari total penjualan.
PT Lippo Cikarang Tbk  adalah anak perusahaan PT Lippo Karawaci Tbk – perusahaan properti terbesar di Indonesia yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Tahun 2013 Lippo Cikarang memulai paradigma baru dengan terus membangun residensial dan komersial yang berkesinambungan dengan mengawali pembangunan Kawasan Superblok. Kawasan Superblok ini akan menjadi Central Business District di Koridor Cikarang dan diyakini akan menjadi penggerak pertumbuhan dan pusat gaya hidup. Perseroan juga terus membangun infrastruktur melalui penambahan  pintu Tol Cibatu di Km34,700 yang resmi beroperasi sejak April 2014.
Saat ini ada sekitar 800 industri yang beroperasi di Kawasan dengan luas sekitar 3.000 hektar (ha) ini dengan total pekerja setiap harinya kurang lebih 350.000 orang.