BERITABEKASI.CO.ID, BEKASI SELATAN – Koperasi Syariah Pesantren (KoSPE) menelurkan salah satu program investasi yang berbeda dari program investasi yang beredar di masyarakat dewasa ini. Program tersebut diberi nama “Sedekah Nanam Jabon (Senja)“ yang di kupas tuntas dalam acara Islamic Business Seminar dengan tema “ Pembudidayaan Pohon Jabon” di Hotel Horison Bekasi, Sabtu (30/08/2014).
Program ini sekaligus usaha KoSPe mewujudkan 1000 penghafal Alquran dan juga memenuhi kebutuhan industri kayu di masa mendatang. Sasaran program ini adalah sejumlah warga masyarakat Bekasi yang ingin berinvestasi sambil bersedekah dan juga ingin membantu menjaga kelestarian lingkungan.
Ustadz Bagus Hernowo selaku Pimpinan Pesantren Entrepreneur Indonesia dan KoSPE memaparkan bahwa berinvestasi cara baru ini mempunyai beberapa kelebihan diantaranya dengan menanam pohon Jabon dapat mengurangi resiko banjir dan mencegah global warming, kemudian ikut serta mendukung 1000 anak yatim dhuafa penghafal Alquran di Pesantren Entrepreneur Miftahul Falah (PEMF), Cianjur. Dan menurutnya bagi penanam modal investor juga mendapatkan bagi hasil saat panen dengan komposisi 50 %-50%.
“Investasi ini mendukung kelestarian lingkungan. Dengan menghasilkan oksigen, 1 pohon yang anda tanam menghasilkan 1,2 kg oksigen/hari. Atau mampu menyediakan kebutuhan oksigen bagi 4 orang setiap tahunnya. Ini cara kaya seperti Abdurahman bin Auf dengan proyek Allah SWT. Investasi paling profit menuju 2020,” paparnya.
Sementara itu menurut salah seorang nara sumber yang juga pakar pengembangan hutan tanaman, Dr. Ir. Irdika Mansur mengatakan bahwa dipilihnya program investasi menanam Pohon Jabon di luas lahan 25 Ha milik Koperasi Syariah Pesantren Entrepreneur di Cianjur, karena pohon Jabon mempunyai prospek masa depan bisnis dan juga turut menjaga kelestarian lingkungan. Sekarang ini lanjut Irdika, komoditas kayu merupakan komoditas terbesar ketiga yang diperdagangkan di dunia setelah minyak mentah dan gas. Komoditas ini juga menurutnya tidak terpengaruh dengan inflasi dan ada kenaikan tiap tahun sebesar 10 persen.
“Kita melihat pembalakan dan penebangan pohon secara liar terjadi di dunia setiap harinya hingga total 13 hektar hutan berkurang per tahunnya. Sehingga dengan berinvestasi sedekah tanam pohon Jabon ini kita ikut melakukan perubahan lingkungan sekaligus berbisnis,” ungkap Irdika.
Sebagai informasi, pohon jabon alias jati kebon ini dapat dipanen dengan jangka waktu 5-7 tahun dengan profit sebesar 500 %. Pohon Jabon ini juga sekarang menjadi pilihan banyak pabrik karena strukturnya ringan dan dengan tingkat kekuatan yang cukup baik. Selain itu yang lebih penting menurutnya mampu tumbuh di lahan kritis.
Program investasi yang juga didukung oleh Fadly (Padi) yang juga menjadi Duta Go Green Pesantren Entrepreneur ini membuka kesempatan luas bagi semua kalangan masyarakat yang ingin berinvestasi sambil bersedekah dan menjaga lingkungan. Untuk informasi lebih lanjut bisa datang langsung ke Rukan Emerald Blok UF No. 08, Summarecon Bekasi atau menghubungi 021-29620545. (goeng/wox)