KOTA BEKASI – Pembangunan 10 halte yang dilaksanakan Dinas Perhubungan mendapat sorotan publik. Pasalnya, pembangunan halte yang menelan biaya ratusan juta itu disinyalir hanya pemborosan anggaran saja.
Yusril Nager salah satu Aktivis Bekasi mengaku bingung dengan Kadishub Kota Bekasi Zeno Bachtiar dan Kabid Sarana Prasarana Iim Halimi yang sangat tertutup soal pembangunan halte Sultan.
“Kami mendorong DPRD dan Kejaksaan Negeri Kota Bekasi untuk melakukan audit dan pemeriksaan soal anggaran Halte Sultan, karena diduga melakukan tindakan melawan hukum,” ucap Yusril Nager, Senin (22/01/24)
Yusril mengatakan dalam proses pembangunan 10 Halte Sultan di Kota Bekasi terjadi banyak Kejanggalan, terutama terkait penganggaran yang diduga penuh manipulatif.
“Ada banyak kejanggalan dalam kegiatan pembangunan halte tersebut, mulai dari anggaran yang dipisah, kemudian ada halte lama dan halte baru berdampingan, pembangunan halte yang menutup akses pejalan kaki dan keanehan-keanehan lainnya,” ungkap Yusril.
Maka dengan demikian, dirinya mengajak stakeholder lainnya untuk bersama sama mendorong audit terkait anggaran pembangunan halte Sultan Kota Bekasi.
“Mari sama-sama kita dorong DPRD dan Kejaksaan Negeri Kota Bekasi melakukan pemeriksaan terhadap Kadishub Kota Bekasi dan Kabid Sarana Prasarana sebagai Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) atas dugaan Mark-Up anggaran pembangunan halte Sultan,” ucap Yusril.
Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan Kota Bekasi Zeno Bachtiar mengatakan revitalisasi 10 halte di dengan konsep modern dan smart yang telah dilaksanakan di beberapa titik menelan anggaran mencapai Rp1,6 miliar melalui dana APBD Perubahan tahun 2023.
“Revitalisasi 10 halte tersebut menggunakan dana APBD Perubahan Kota Bekasi tahun 2023, dalam pelaksanaannya sendiri setiap titik biayanya bervariasi,”ungkap Zeno kepada awak media di ruang kerjanya, Rabu 17 Januari 2024.
Dikatakan untuk biaya pembangunan halte sendiri menyesuaikan dengan lokasi dan luasan kisaran dengan anggaran per titik mulai dari Rp133 juta hingga Rp178 juta untuk satu lokasi include dengan fasilitas yang disediakan. Sehingga masing-masing besaran biayanya tidak sama.(RON)