BERITABEKASI.CO.ID, BEKASI TIMUR – Pembatasan bahan bakar bersubsidi seperti solar dan premium oleh pemerintah ternyata berdampak dengan kenaikan harga komoditi ikan di Pasar Baru Kota Bekasi, Jawa Barat.
Kenaikan tersebut dikarenakan pembatasan bahan bakar solar membuat nelayan enggan dan susah melaut. hingga kamis malam (28/08/2014) harga ikan laut merangkak naik berkisar dari 50 % hingga 100 %.
Salah satu pedagang ikan laut, marsudi mengatakan bahwa kenaikan harga ini terjadi karena nelayan yang susah melaut sehingga pasokan dan pengiriman tersendat.
“Kenaikan karena nelayan tidak melaut, pengiriman susah dan bbm sulit sulit didapat. kalau bisa jangan naik terlampau tinggi, bingung saya jualnya,” ujarnya.
Sementara itu Rahmawati salah seorang pembeli merasa keberatan sekali dengan kenaikan ini dan berharap pemerintahan mendatang mampu menstabilkan harga komoditi ikan laut. “Mudah mudahan pemerintahan yang akan datang bisa menstabilkan harga, naiknya harga ikan sangat memberatkan sekali bagi kami rakyat kecil,” harapnya.
Berikut daftar kenaikan harga komoditi ikan laut di pasar baru kota bekasi.
– ikan bandeng dari rp.15.000/kg menjadi rp.25.000/kg.
– ikan kembung dari rp.22.000/kg menjadi rp.32.000/kg.
– ikan bawal dari rp.12.000/kg menjadi rp.20.000/kg.
– ikan gurame dan kakap putih dari rp.25.000/kg menjadi rp.40.000/kg.
– cumi merah dari rp.30.000/kg menjadi rp.60.000/kg.
– udang putih dari rp.18.000/kg menjadi rp.35.000/kg.
– ikan tenggiri dari rp.40.000/kg menjadi rp.80.000/kg.
Kenaikan harga jenis ikan laut ini diakibatkan karena pasokan yang berkurang dari wilayah Muara Angke, Cilincing, Jakarta Utara dan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi akibat banyaknya nelayan yang tidak bisa melaut dan juga pendistribusian yang tersendat karena bahan bakar bersubsidi jenis solar dan premium yang sulit didapat. (wok)