BEKASI SELATAN – Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi atau sapaan akrabnya Bang Pepen sepertinya serius dengan wacana rumor terkait Kota Bekasi yang akan bergabung dengan DKI jakarta, salah satu buktinya pada hari ini Bang Pepen temui tokoh Budayawan Betawi, Ridwan Saidi di kediamannya, Kamis (22/8/2019). Rahmat Effendi bertemu tokoh betawi Ridwan Saidi untuk sekedar bertukar pikiran tentang budaya Betawi dan Bekasi.
Beberapa hari ini baik di media maupun di media sosial sedang ramai diperbincangkan mengenai wacana Kota Bekasi yang akan bergabung ke wilayah administratif Provinsi DKI Jakarta. Di Beberapa kesempatan, Rahmat Effendi menyampaikan wacana tersebut setelah Wali Kota Bogor, Arya Bima menggulirkan wacana provinsi Bogor Raya sebagai bentuk penyesuain persoalan adminitratif wilayah dan tata kota yang memungkinkan daerah tersebut berakselerasi lebih cepat lagi dalam menjawab kebutuhan pelayanan masyarakat yang semakin besar.
Dalam obrolan itu, Ridwan Saidi menyambut baik wacana Kota Bekasi bergabung dengan Provinsi DKI Jakarta karena adanya kesamaan kultur budaya dan sejarah kewilayahan.
Saidi mengatakan bahwa ada kesamaan pandangan tentang Bekasi dan DKI disana, karena Bekasi merupakan bagian dari wilayah budaya Betawi Dan bekasi berbahasa Betawi.
“Bagus kalau mereka masuk Jakarta karena Bekasi itu wilayah budaya Betawi. Kita bukan bicara wilayah administrasi, wilayah budaya Betawi Bekasi itu karena mereka berbahasa Betawi,” kata ridwan saidi.
Rahmat Effendi mengatakan bahwa kehadiran dirinya bertemu dengan tokoh betawi tidak lain untuk mendengar napak tilas sejarah betawi yang ada di jakarta dan bekasi, bahwa dirinya hadir di kediaman Ridwan Saidi tidak lain untuk mendengar masuk-masukan dari sesepuh betawi tersebut.
“Seperti yg disampaikan bang ridwan saidi , kulturnya bekasi itu kental ke betawi, bahasanya pun medok betawi. Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi memang sudah terintegrasi dengan DKI, Hanya saja secara administrasi pemerintahannya berbeda” jelas Rahmat Effendi.
“Kalau Bogor menggagas Provinsi Bogor Raya, Kita sampaikan Bekasi itu polisinya sudah ke Polda Metro Jaya, tentaranya ke Jayakarta, Administratif hirarkisnya, dulu keresidenan Jatinegara itu, Jatinegara, Cilincing, Bekasi.
Tahun 76 Cilincing-Cakung diambil menjadi Jakarta, Tahun 50-an Bekasi itu keluar Jatinegara, Tahun 76 Cilincing-Cakung diambil, Nah sekarang kita tinggal hasil pemekaran kabupaten/kota tentunya punya historis budaya, sejarah yang sama dengan DKI,” Jelasnya.(*)