BERITABEKASI.CO.ID, KOTA BEKASI – “Optimis bisa melaksanakan tugas dengan baik” demikian ucap Tubagus Hendy Irawan, sesaat setelah dirinya dilantik sebagai Dirut PDAM Tirta Patriot oleh Walikota Bekasi Rahmat Effendi beserta Wakilnya Ahmad Syaikhu 13 Maret 2014 lalu. Namun ternyata dibawah kepemimpinannya bersama Gunung Hilman Dj selaku Direktur Umum dan Tjetjep Achmadi selaku Direktur Teknik, banyak sekali keluhan pelanggan PDAM Tirta Patriot tentang berhentinya pasokan air.
Penanganan terhadap berhentinya pasokan air pelanggan, bisa memakan waktu yang cukup lama. “pasokan air di Bintara sudah 4 minggu mati,” cetus Joni Sumitro, pelanggan PDAM Tirta Patriot dengan nada kesal. “Mereka gak mikir yah…, kalo pelanggan yang nunggak bayar, mereka aja rewel,” tambahnya lagi.
Seperti diketahui pengangkatan Tubagus Hendy Irawan sebagai Direktur Utama PDAM Tirta Patriot menuai pro dan kontra serta sarat dengan kepentingan politis. Pengangkatan ini juga diduga melanggar PERMENDAGRI no.02/2007. Pasal 4 ayat 1b menyebutkan Calon Direksi memenuhi persyaratan: mempunyai pengalaman kerja 10 tahun bagi yang berasal dari PDAM atau mempunyai pengalaman kerja minimal 15 tahun mengelola perusahaan bagi yang bukan berasal dari PDAM yang dibuktikan dengan surat keterangan (referensi) dari perusahaan sebelumnya dengan penilaian baik. Lanjut lagi ayat 1c yakni lulus pelatihan manajemen air minum di dalam atau di luar negeri yang telah terakreditasi dibuktikan dengan sertifikasi atau ijazah.
Mengingat sebelumnya, Tubagus Hendy Irawan pernah menjabat sebagai Ketua KPUD Kota Bekasi periode sebelumnya yang menghasilkan Rahmat Effendi dan Ahmad Syaikhu sebagai pemenang dalam pemilukada Kota Bekasi silam. Wajar saja jika PDAM Tirta Patriot tidak tanggap dan lamban dalam menangani keluhan-keluhan pelanggan, sampai saat berita ini ditulis pun HUMAS PDAM Tirta Patriot sangat susah dihubungi.
Tercatat oleh kami daerah yang sering berhenti pasokan air PDAM yaitu: Bintara, Duren Jaya, Kampung Crewed. (wok)