15 Tahun Operator Sound DPRD, Pernah di Tuduh Sabotase

Darwis Mandiasah (51) alias bang penyok, alias bang kumis, selalu berhati-hati jika sudah bertugas didepan mixer audio, DPRD Kabupaten Bekasi.
Darwis Mandiasah (51) alias bang penyok, alias bang kumis, selalu berhati-hati jika sudah bertugas didepan mixer audio, DPRD Kabupaten Bekasi.

CIKARANG – Lebih dari 15 tahun berada di balik peralatan audio di DPRD Kabupaten Bekasi, rupanya membuat pria yang satu ini mempunyai tingkat kesabaran yang tinggi. Berpenampilan sederhana, pria bernama lengkap Darwis Mandiasah alias bang penyok, alias bang kumis (51) selalu berhati-hati jika sudah bertugas didepan mixer audio.
Dikisahkan bang kumis, kenangan yang tidak pernah dilupakan seumur hidupnya yaitu ketika rapat paripurna sedang berlangsung, pengeras suara milik seorang anggota DPRD tiba-tiba tak mengeluarkan suara. Padahal, ketika itu dewan tersebut sedang melakukan interupsi kepada pimpinan sidang paripurna.
“Langsung dewan itu teriak, katanya, …apa-apaan ini sabotase yah…,” kata pria penggemar berat Iwan fals ini sambil tertawa mengenang kisah pahitnya ketika dituduh melakukan sabotase rapat Paripurna.
Meski dituduh ‘sabotase’ oleh anggota DPRD, dirinya tidak pernah sakit hati atau bahkan dendam. Karena gangguan teknis sudah biasa terjadi, dan itu bukan karena disengaja.
“Gak bisa kita marah apalagi sakit hati karena dituduh begitu. Yah…terima aja diomlin sama atasan. Kalau gangguan teknis itu sudah biasa terjadi, kita sebagai operator sound siap pasang badan,” tegasnya.
Pria yang tercatat sebagai warga Kayurungin, Kota Bekasi yang dianugerahi 3 anak ini mengakui, pengangkatan sebagai pegawai negeri sipil (PNS) baru saja ditahun 2008.
“Tahun 1990 masih sebagai tenaga kontrak,” jelasnya.
Darwis mengungkapkan, jadi operator sound DPRD dan operator radio itu berbeda, jika operator sound di gedung DPRD adanya kendala dipastikan dihadapi sendiri.